TEMPO.CO, Wan Chai - Sumarti Ningsih dan Jesse Lorena Ruri menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Rurik Jutting di apartemen mewah di kawasan Wan Chai, Hong Kong, pekan lalu. Polisi berhasil mengidentifikasi Ningsih sebagai warga negara Indonesia, sedangkan identitas Jesse masih diragukan karena diduga menggunakan identitas palsu. Belakangan diduga Jesse bernama Seneng Mujiasih, wanita 32 tahun asal Sulawesi.
Dikutip dari The Telegraph, Senin, 3 November 2014, Jesse sudah tinggal di Hong Kong selama delapan tahun. Pertama tiba di Hong Kong, ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan tinggal di sebuah kamar yang sangat kecil. (Baca: Sebelum Dibunuh, PSK Indonesia Disewa Rp 19 Juta)
Jesse mulai bekerja di pub dan toko-toko sejak empat tahun lalu. Robert Van den Bosch, rekan kerja Jesse, menyebut perempuan 32 tahun itu sebagai pekerja seks. Robert menjelaskan Jesse sering mengirim uang untuk keluarganya di Indonesia.
"Dia selalu mengirim uang ke Indonesia untuk membangun rumah. Dia bilang rumahnya sudah rampung dan mau segera pulang ke Indonesia untuk menikmati hidup yang lebih baik bersama keluarganya," kata Robert.
Sementara itu, polisi Hong Kong terus melacak keberadaan keluarga Jesse dan Ningsih untuk informasi lebih lengkap.
Baca Juga:
Berbeda dengan Jesse, Ningsih tidak tahu pekerjaan apa yang akan dia lakukan setelah dikirim ke Hong Kong oleh sebuah penyalur tenaga kerja di Jakarta. Namun, Ningsih, yang akrab dipanggil Alice, cukup terkenal sebagai wanita penghibur di tempat-tempat hiburan di Wan Chai. (Baca: 2 PSK Ini Korban Pembunuhan di Hong Kong)
Tubuh Ningsih yang sudah terpotong-potong ditemukan di dalam sebuah koper di balkon apartemen milik Jutting. Saat tiba di tempat kejadian, polisi menemukan Jesse sedang sekarat dengan luka dileher yang cukup dalam. Dia tewas beberapa saat kemudian.
RINDU P. HESTYA | THE TELEGRAPH
Berita Lain:
ISIS Buka Lowongan Kerja Manajer Minyak
Profil Pembunuh PSK Indonesia di Hong Kong
Pembunuh PSK Indonesia Diadili Hari Ini