TEMPO.CO, Beni - Seorang pria yang diduga akan melakukan aksi terorisme dirajam hingga mati dan dibakar oleh warga di Kota Beni, Kongo. Tak hanya itu, mayat pria yang diduga termasuk dalam kelompok Islam ekstemins ADF-NAUL ini juga dimakan beramai-ramai oleh warga sekitar.
Menurut laporan saksi mata, pria yang tidak diidentifikasi ini berlaku mencurigakan saat berada di dalam bus bersama warga. Karena tidak bisa bahasa Shwahili lokal dan membawa parang besar, pria ini langsung diturunkan dari bus dan digiring ke sebuah tanah lapang.
Baca Juga:
Aksi rajam dan pembakaran pria itu dilakukan oleh lebih dari seratus warga. Setelah tubuh korban hangus terbakar, warga membagi-bagikan daging pria itu untuk dimakan.
Soal kejadian ini, pemerintah Beni belum memberikan komentar karena tidak bisa dihubungi. Namun, menurut laporan, pemerintah menjelaskan memang sedang menekan aksi kekerasan kelompok ADF-NALU sejak awal pekan ini.
"Kelompok ADF-NALU akan bernasib sama seperti pemberontak M23 yang telah dikalahkan oleh pemerintah, yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun lalu. Tidak ada pertanyaan negosiasi dengan teroris. Kami akan segera memusnahkan ADF-NALU," kata Presiden Joseph Kabila dalam sebuah pidato, seperti dilaporkan Daily Mail, Jumat, 31 Oktober 2014.
ADF-NALU adalah sebuah aliansi kelompok yang menentang pemerintah Uganda, yang merupakan tetangga Kongo, sejak pertengahan tahun 2000-an. Kelompok ini dikenal suka menggunakan parang untuk mengeksekusi korban mereka.
ADF-NALU diduga yang bertanggung jawab atas kematian 14 orang di Desa Kampi ya Chui pada Kamis lalu. "Mereka juga yang bertanggung jawab atas kematian 107 warga sebulan ini," kata Teddy Kataliko, Presiden Masyarakat Sipil Beni.
RINDU P. HESTYA | DAILY MAIL
Berita Lain:
Nonton Voli, Iran Penjarakan Wanita Inggris Ini
Mesir Penjarakan 8 Pria Yang Hadiri Pernikahan Gay
FAO Luncurkan Portal untuk Kurangi Sampah Makanan