TEMPO.CO, Jakarta - Bukan tanpa alasan Presiden Joko Widodo meminta bantuan Singapura memperbaiki sektor laut Indonesia. Sebab, menurut survei tahunan Bank Dunia, Singapura kembali menyandang predikat sebagai negara terbaik untuk berbisnis. (Baca: Bangun Sektor Laut, Jokowi Minta Bantuan Singapura)
"Saat Jokowi atau menterinya datang ke Singapura nanti, saya akan membantu dia untuk bertemu dengan pebisnis kami yang akan membuat rencana strategis untuk itu,” ujar Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong sesaat setelah menghadiri pelantikan Jokowi, 20 Oktober lalu.
Memang, seperti dilansir dari BBC, Rabu, 29 Oktober 2014, laporan Bank Dunia bertajuk “Doing Business” menempatkan Singapura pada peringkat pertama sebagai negara terbaik untuk berbisnis dengan nilai 88,27.
Dalam survei ini, Bank Dunia mengukur seberapa lama perusahaan membuka dan menutup usahanya, tingkat kesulitan perizinan konstruksi, dan sistem pembayaran pajak. Hasilnya, Singapura memang dinilai paling ramah bagi pebisnis.
Kebalikan dengan Singapura, Eritrea dan Libya menempati peringkat paling bawah dari 189 negara yang disurvei. Sementara Singapura berada di posisi pertama, Indonesia justru berada di peringkat ke-114 dengan mengumpulkan 59,15 poin.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Aliran Lahar Gunung Kilauea Hawaii Semakin Meluas
Jaga Perbatasan, Mesir Gusur Rumah Pengungsi Gaza
Presiden Zambia Meninggal di Inggris