TEMPO.CO, Johannesburg - Polisi Afrika Selatan memburu pria pembunuh kapten tim nasional sepak bola Afrika Selatan, Senzo Meyiwa, yang tewas ditembak dalam aksi perampokan di rumah pacar korban, Ahad, 26 Oktober 2014.
Pemain berusia 27 tahun itu tewas akibat ditembak di bagian atas tubuhnya. Menurut polisi, saat kejadian, dua rekan pelaku menunggu di luar rumah pacar Meyiwa, Kelly Khumali, di Vosloorus dekat Johannesburg.
"Kata-kata saja tak cukup untuk menunjukkan kesedihan bangsa atas kejadian ini," kata Presiden Jacob Zuma dalam sebuah pernyataan terkait dengan kematian Meyiwa. Zuma mendesak otoritas penegak hukum untuk tidak mendiamkan kejadian ini dan segera menangkap pelaku.
Polisi menyediakan hadiah sebesar US$ 23.000 setara dengan Rp 279 juta bagi siapa saja yang memberikan informasi keberadaan pelaku. Kepala Kepolisian Afrika Selatan Jenderal Riah Phiyega mengatakan pembunuhan Meyiwa adalah sebuah pukulan bagi Afrika Selatan. Dia menuturkan langkah kepolisian memburu pelaku untuk menunjukkan kepada dunia bahwa pihak berwajib sungguh-sungguh mengatasi kejadian ini. "Mereka akan tahu apa yang dilakukan oleh polisi," kata Phiyega.
Meyiwa baru-baru ini memegang ban kapten tim nasional Afrika Selatan atau terkenal dengan sebutan tim Bafana Bafana. Di bawah kepemimpinannya kesebelasan ini lolos kualifikasi Piala Afrika tahun ini. Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010 tanpa diwarnai kejadian menakutkan. Meskipun demikian, polisi menjelaskan bulan lalu, hingga Maret 2014 ada 17 ribu pembunuhan. Angka ini meningkat lima persen dibandingkan tahun lalu di negara berpenduduk 53 juta jiwa.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Eva Sundari Kecewa Tak Jadi Menteri Jokowi
Ada 5 Kandidat Jaksa Agung, Siapa Dipilih Jokowi?
Nama Susi Jadi Trending Topic di Twitter
Ditawari Tiga Pos, Kenapa Tjahjo Pilih Kemendagri?