TEMPO.CO, Jakarta - Operasi militer di Helmand, Afganistan, telah berakhir. Berakhirnya operasi militer tersebut menandakan berakhirnya perang di Afganistan.
Dikutip dari UT San Diego terbitan 27 Oktober 2014, pada 2010 dan 2011 hampir 20 ribu Korps Marinir Amerika Serikat dan 10 ribu pasukan Inggris serta beberapa pasukan gabungan Georgia, Denmark, Yordania, dan sekutu lainnya bertugas di Helmand dan Nimruz. Mereka melawan pemberontakan di selatan Pashtun, pusat kota Taliban, bersaing dengan suku asli, kartel narkotik, dan sindikat kriminal yang bertempat di perbatasan Pakistan dan Iran.
Lebih dari 140 ribu pasukan Inggris telah bertugas di Afganistan. Sebanyak 453 di antaranya terbunuh. Lokasi peperangan paling hebat terjadi di Provinsi Helmand. Di sini sebanyak 3.300 pasukan pertama ditugaskan pertama kali pada 2006. Selanjutnya Inggris bergabung dengan pasukan Amerika Serikat di barat daya pada 2009. Lebih dari 350 marinir Amerika Serikat terbunuh di wilayah tersebut.
Pada September lalu, kurang dari 5.000 tentara asing menetap di Provinsi Helmand. Sebelumnya, jumlah tentara menetap di Helmand mencapai 13 ribu. Mereka terdiri atas tentara NATO, termasuk 9.800 pasukan Amerika Serikat. Ada pula yang menetap di wilayah lain Afganistan untuk memberikan saran dan membantu Angkatan Nasional Afganistan. Sementara itu, Inggris hanya meninggalkan 500 pasukan di Afganistan dan ditempatkan di Akademi Militer "Sandhurst in the sand" di Kabul.
INTAN MAHARANI | UT SAN DIEGO
Topik terhangat:
Pelantikan Jokowi | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Gadis Ini Tur dengan Meniduri Pria di Kota Tujuan
Kuil Kristen Kuno Ditemukan di Rusia
Buka Museum, Ini Cuitan Perdana Ratu Elizabeth II