TEMPO.CO, Honolulu - Lahar panas dari gunung merapi Kilauea di Hawaii mengalir hingga berjarak 100 meter dari perumahan dan penginapan, Senin, 27 Oktober 2014 lalu. Warga yang berada di dekat jalur lahar sudah diperintahkan untuk dievakuasi setelah asap tebal terlihat dari puncak gunung.
"Aliran lahar ini pertama kali keluar saat gunung tersebut meletus pada 27 Juni lalu dan berhenti akhir September. Namun, lahar kembali mengalir sejak beberapa minggu lalu," kata Conty of Hawaii, situs resmi pemerintah Hawaii, seperti dilaporkan Reuters, Senin, 27 Oktober 2014.
Hingga Ahad pagi kemarin, aliran lahar sudah bergerak sejauh 275 meter. Ujung aliran lahar semakin menyebar dan sedang menuju Desa Pahoa, bekas perkebunan gula bersejarah yang memiliki populasi sebanyak 800 orang. (Baca: Mark Zuckerberg Beli Rumah Peristirahatan Hawaii)
Menurut pengamatan, lahar ini mengalir sekitar 10 hingga 15 meter per jam. Sebagian jalan, termasuk rute untuk penduduk dan wisatawan, sudah tertutup. Namun, petugas penyelamat masih mengupayakan untuk mengamankan jalan raya.
Akses jalan merupakan hal yang sangat penting di pulau wisata seluas 28,311 kilometer persegi ini. Sebab, jalur darat merupakan satu-satunya jalan untuk lalu lintas sekitar 100 ribu mobil dan delapan ribu orang setiap harinya. (Baca: Ultah, Kim Kardashian Diajak Liburan ke Hawaii)
Gunung Kilauea juga pernah meletus pada 1983. Aliran lahar Gunung Kilauea juga pernah menghancurkan Royal Gardens yang merupakan salah satu tempat menginap favorit bagi para wisatawan, termasuk pesohor dunia, di daerah Kalapana pada 2012 silam.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Gadis Ini Tur dengan Meniduri Pria di Kota Tujuan
ETAN Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard Jadi Menhan
Kuil Kristen Kuno Ditemukan di Rusia