Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Boko Haram, Menculik Hingga Menikahi Gadis Nigeria

image-gnews
Sejumlah sandera yang berada dalam bus saat menuju perjalanan ke kota Yaounde, Kamerun setelah dilepaskan oleh militan Boko Haram pada 11 Oktober 2014. Sebanyak 27 orang disandera oleh militan Boko Haram termasuk 10 pekerja Cina dan istri wakil Perdana Menteri. REUTERS/Reuters TV
Sejumlah sandera yang berada dalam bus saat menuju perjalanan ke kota Yaounde, Kamerun setelah dilepaskan oleh militan Boko Haram pada 11 Oktober 2014. Sebanyak 27 orang disandera oleh militan Boko Haram termasuk 10 pekerja Cina dan istri wakil Perdana Menteri. REUTERS/Reuters TV
Iklan

TEMPO.CO, Abuja - Perempuan dan anak gadis di Nigeria ternyata tidak hanya diculik oleh kelompok militan Boko Haram. Menurut laporan Human Right Watch (HRW), kebanyakan korban juga diperkosa, mengalami kekerasan fisik dan psikologis, hingga dipaksa pindah agama dan menikahi anggota Boko Haram.

Laporan berjudul Those Terrible Weeks in Their Camp ini berisi informasi yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan 30 perempuan yang diculik Boko Haram dan 16 orang saksi. HRW juga mewawancarai 12 anak perempuan dari 276 siswi sekolah yang masih di bawah umur. (Baca: Keluarga Ragu Boko Haram Akan Bebaskan 200 Siswi)

"Saya diseret ke kamp. Mereka bilang saya diculik karena beragama Kristen. Saat saya menolak untuk masuk Islam, mereka mengikat tali di leher saya dan memukul dengan kabel plastik. Kalau saya tetap tidak mau akan akan dibunuh," kata salah satu korban kepada HRW, seperti dilaporkan CTV News, Senin, 27 Oktober 2014.

Cambukan, pukulan, atau pembunuhan akan diberikan kepada mereka yang tidak mau masuk Islam, berhenti sekolah, dan berpakaian layaknya wanita muslim. Ada pun sebagian wanita yang dibebaskan adalah mereka yang telah memeluk agama Islam.

Sementara itu, korban bernama Gloria mengaku diperkosa dan mengalami kekerasan seksual. Bahkan saat melakukan pernikahan paksa, istri pemimpin Boko Harammembantu suaminya untuk menikahi para gadis.

"Ketika saya menolak untuk menerima mas kawin, istri komandan memblokir pintu masuk sebuah ruangan. Lalu seorang anggota memperkosa saya," kata seorang korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para perempuan malang ini juga diajarkan menggunakan senjata untuk membunuh dan menyaksikan pembunuhan secara langsung. (Baca: Pemimpin Boko Haram Ternyata Masih Hidup)

April lalu, Boko Haram menjadi sorotan media internasional karena melakukan penculikan kepada lebih dari dua ratus siswi di sebuah sekolah di Chibok, Nigeria. Dukungan pembebasan para korban juga datang dari para petinggi dan selebriti dunia dengan menggunakan media sosial dan mengkampanyekan tagar #BringBackOurGirls. Hingga saat ini, masih ada seratusan gadis yang disekap oleh Boko Haram.

RINDU P. HESTYA | CTV NEWS

Berita Lain:
ISIS Gagal Blokade Bantuan untuk Kurdi di Kobani
Gadis Ini Tur dengan Meniduri Pria di Kota Tujuan
ETAN Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard Jadi Menhan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

40 hari lalu

Seorang anak laki-laki memegang tanda untuk memprotes, apa yang dikatakan seorang guru, anggota dewan setempat dan orang tua, penculikan ratusan siswa sekolah oleh orang-orang bersenjata setelah salat Jumat di Kaduna, Nigeria 8 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.


Korban Perkosaan Boko Haram Diaborsi Paksa Tentara Nigeria

10 Desember 2022

Warga berkumpul di luar rumah sakit umum tempat dirawatnya siswi korban penculikan Boko Haram di Nigeria, 21 Maret 2018. Siswi ini diculik dari Akademi Ilmu Pemerintahan dan Teknik Pemerintah Dapchi. AP/Jossy Ola
Korban Perkosaan Boko Haram Diaborsi Paksa Tentara Nigeria

Sekjen PBB meminta pihak berwenang Nigeria menyelidiki tuduhan aborsi sistemik dan paksa terhadap perempuan korban perkosaan Boko Haram.


Nigeria Sangkal Laporan Program Aborsi Massal Korban Boko Haram

9 Desember 2022

Pasukan keamanan Nigeria pada Kamis, 17 Desember 2020 menyelamatkan hampir 350 anak-anak sekolah yang diculik oleh kelompok radikal dan dibawa kabur ke hutan. Sumber: Reuters
Nigeria Sangkal Laporan Program Aborsi Massal Korban Boko Haram

Laporan Reuters mengatakan setidaknya 10.000 kehamilan korban Boko Haram diakhiri secara paksa di Nigeria.


Boko Haram Membunuh 10 Prajurit Chad di Dekat Perbatasan Nigeria

23 November 2022

Militan Boko Haram memeluk rekannya setelah dilakukannya pertukaran dengan perempuan Chibok di Kumshe, Nigeria, 6 Mei 2017. Sebanyak 113 anak perempuan tersebut diyakini masih ditahan oleh Boko Haram. REUTERS/Zanah Mustapha
Boko Haram Membunuh 10 Prajurit Chad di Dekat Perbatasan Nigeria

Milisi Boko Haram membunuh 92 tentara Chad dan melukai 47 lainnya pada Maret 2020.


Militer Nigeria Bebaskan Korban Penyanderaan Kereta Api

6 Oktober 2022

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Militer Nigeria Bebaskan Korban Penyanderaan Kereta Api

Militer Nigeria berhasil membebaskan 23 sandera sebuah serangan terhadap kereta api oleh kelompok bersenjata Boko Haram


300 Tahanan di Nigeria Kabur

7 Juli 2022

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
300 Tahanan di Nigeria Kabur

Sebuah penjara di Abuja diserang oleh militan Boko Haram yang ingin membebaskan rekan mereka. Penyerangan itu membuat 300 tahanan lain ikut kabur


50 Warga Sipil di Nigeria Tewas Dibantai Militan Boko Haram

24 Mei 2022

Sejumah anggota kelompok pemburu tradisional berkumpul di kamp Maiduguri (21/5). Tiga bom telah meledak di tiga desa dan menewaskan 48 orang, diduga Boko Haram dibalik pemboman. REUTERS/Joe Penney
50 Warga Sipil di Nigeria Tewas Dibantai Militan Boko Haram

Saksi mata menceritakan mereka menguburkan sekitar 50 orang korban pembantaian Boko Haram di negara bagian Borno, Nigeria.


18 Jamaah Salat Subuh Tewas dalam Serangan di Masjid Nigeria

26 Oktober 2021

Warga memegang poster berisi tuntutan saat menggelar aksi unjuk rasa mendesak pihak berwenang untuk menyelamatkan ratusan anak sekolah yang diculik, di negara bagian barat laut Katsina, Nigeria, 17 Desember 2020. REUTERS/Afolabi Sotunde
18 Jamaah Salat Subuh Tewas dalam Serangan di Masjid Nigeria

Sebanyak 18 jamaah salat Subuh tewas dan belasan lainnya luka-luka ketika sekelompok pria bersenjata menyerang masjid di Nigeria.


Hassana Adamu Dibebaskan Boko Haram Setelah 7 Tahun Diculik

15 Agustus 2021

Siswi sekolah korban penculikan militan Boko Haram setelah dibebaskan di desa Jumbam, Nigeria, 21 Maret 2018. Mereka menceritakan jika lima teman mereka meninggal dalam penyanderaan. REUTERS/Ola Lanre
Hassana Adamu Dibebaskan Boko Haram Setelah 7 Tahun Diculik

Hassana Adamu, pelajar yang diculik sejak 2014 dibebaskan Boko Haram dalam kondisi sudah punya dua anak.


Negara Bagian Nigeria Rekrut 1.000 Pemburu untuk Lawan Boko Haram

9 Agustus 2021

Seorang anggota milisi setempat, atau dikenal sebagai CJTF, Baba Gana, memegang senjata saat ia duduk di belakang sebuah truk saat berpatroli di kota Maiduguri, Nigeria utara, 9 Juni 2017. Anggota CJTF sering berhasil menggagalkan aksi teror yang dilakukan oleh militan Boko Haram. REUTERS
Negara Bagian Nigeria Rekrut 1.000 Pemburu untuk Lawan Boko Haram

Negara bagian Borno, Nigeria, merekrut 1.000 pemburu sukarela yang disaring badan keamanan negara untuk melindungi petani dan lahannya dari Boko Haram