Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuil Kristen Kuno Ditemukan di Rusia

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Ilmuwan melakukan penggalian peniggalan sejarah di distrik Fethiye Mugla, Turki (2/5). Jutaan wisatawan mengunjungi reruntuhan bangunan di kota-kota kuno yang berada di Provinsi Mugla Turki. Kota-kota tersebut masuk dalam daftar sementara dari Warisan Dunia UNESCO. Ali Ihsan Ozturk/Anadolu Agency/Getty Images
Ilmuwan melakukan penggalian peniggalan sejarah di distrik Fethiye Mugla, Turki (2/5). Jutaan wisatawan mengunjungi reruntuhan bangunan di kota-kota kuno yang berada di Provinsi Mugla Turki. Kota-kota tersebut masuk dalam daftar sementara dari Warisan Dunia UNESCO. Ali Ihsan Ozturk/Anadolu Agency/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO , Saratov - Arkeolog menemukan dua kuil Kristen di sisa-sisa sebuah kota berumur 750 tahun yang berada di  sepanjang Sungai Volga, Rusia. Salah satunya memiliki ukiran batu dan keramik yang halus. Diperkirakan kota itu dibangun oleh keturunan Genghis Khan. Pada masa itu,  gereja biasa disebut kuil.


Kota kuno bernama Ukek tersebut dibangun beberapa dekade setelah Genghis Khan mangkat pada 1227 Masehi. Setelah kematian si penakluk besar ini, kerajaannya terpecah.  Setelah itu, cucu Genghis, Batu Khan—yang hidup sepanjang 1205-1255—membangun Kerajaan Golden Horde (Kipchak Khanate). Kekuasaannya cucunya ini membentang dari Eropa Timur ke Asia Tengah, dan mengendalikan banyak rute perdagangan di Jalur Sutra, yang menghubungkan Cina ke Eropa di Abad Pertengahan.

Seperti diberitakan Livescience, Senin, 27 Oktober 2014, para arkeolog dari Saratov Regional Museum of Local Lore menemukan sisa-sisa dua kuil Kristen Ukek di kota kuno tersebut. Kedua kuil itu sudah tertutup bangunan-bangunan modern. “Kondisi tersebut yang menghambat penelitian,” kata Dmitiry Kubankin, arkeolog dari Saratov Regional Museum of Local Lore, Rusia.

Kuil pertama dibangun sekitar 1280-an dan dihancurkan pada awal abad ke-14. “Beratap ubin, dindingnya dihiasi mural dan relief, baik di sisi luar maupun di sisi dalam,” kata Kubankin. Salah satu bagian relief, dia menambahkan, memiliki gambar singa seperti griffin yang sedang mencakar.

Dalam ruang bawah tanah kuil ini, para arkeolog menemukan sisa-sisa barang yang mungkin telah disimpan oleh para pedagang lokal. Antara lain, piring halus dan botol yang diimpor dari Kekaisaran Bizantium. “Ruang bawah tanah kuil dianggap tempat yang aman untuk menyimpan barang.” Setelah kuil pertama dihancurkan, kuil kedua dibangun pada 1330, dan digunakan sampai 1350.

Temuan arkeolog tersebut menunjukkan bahwa tidak semua orang Kristen diperlakukan sebagai budak, terutama saat Kerajaan Golden Horde sedang masa jayanya. “Beberapa item yang ditemukan milik seorang Kristen golongan atas,” ujar Kubankin. Item tersebut, antara lain seperti tempat rambut kaca dengan kepala berbentuk buah delima, dan pecahan piring tulang dengan gambar ukiran naga (bca juga: Sisa Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Gunung Turki?).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski pernah mengalami masa jaya, keberadaan Kota Ukek tak berlangsung lama. Musababnya, Kerajaan Golden Horde mulai menurun. Ditambah, Ukek diserang seorang penguasa bernama Tamerlane. Dia menghancurkan Ukkek dan mengambil alih sebagian besar wilayah yang pernah dikuasai Batu Khan.

Kubankin menyajikan temuan ini di pertemuan tahunan Asosiasi Arkeolog Eropa di Istanbul, Turki. Penelitian ini didukung oleh Dinas Kebudayaan Pemerintah Daerah Saratov, Russian Humanitarian Research Foundation hibah proyek 12-31-01246, dan perusahaan RIMKER (baca juga: 100 Kuburan Vampir Ditemukan Arkeolog).

AMRI MAHBUB

Berita lain:
Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard

Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi 

3 Dirut BUMN Jadi Menteri, Dahlan: Sangat Pantas



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Sesalkan Bangunan Kuno di Barat Tugu Tani Tak Bisa Diapa-apakan

22 September 2022

Patung Tugu Tani di daerah Menteng, Jakarta, Dok.TEMPO/ Hermansyah
Anies Baswedan Sesalkan Bangunan Kuno di Barat Tugu Tani Tak Bisa Diapa-apakan

Anies Baswedan menyebut pentingnya memanfaatkan bangunan cagar budaya di Ibu Kota untuk kegiatan kekinian tanpa meninggalkan aspek konservasi.


Melancong ke Liverpool Tak Hanya ke Stadion Anfield dan Museum The Beatles

20 Juni 2022

Museum The Beatles Story di Liverpool. Tempo | Wayan Agus Purnomo
Melancong ke Liverpool Tak Hanya ke Stadion Anfield dan Museum The Beatles

Liverpool salah satu kota di Inggris yang menawarkan destinasi wisata menarik selain Stadion Anfield markas Liverpool FC dan serba The Beatles,


Punya Banyak Bangunan Tua, Pelabuhan Cirebon akan Jadi Tujuan Wisata Sejarah

9 Juni 2021

Warga saat melintas dikawasan Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, yang berdiri bangunan sejarah. (ANTARA/Khaerul Izan)
Punya Banyak Bangunan Tua, Pelabuhan Cirebon akan Jadi Tujuan Wisata Sejarah

Pelabuhan Cirebon merupakan salah satu pelabuhan yang aktif di masa kolonial.


8 Museum Tertua di Indonesia, Sebagian Berada di Gedung Kuno Peninggalan Belanda

18 Mei 2021

Suasana Taman Fatahillah di depan museum Sejarah Jakarta yang ditutup. Saat berlakunya  PSBB di Jakarta seluruh fasilitas umum seperti tempat wisata, tempat hiburan, taman, balai pertemuan, ruang RPTRA, gedung olah raga, museum serta pusat perbelanjaan. ANTARA/Paramayuda
8 Museum Tertua di Indonesia, Sebagian Berada di Gedung Kuno Peninggalan Belanda

Ratusan museum terdapat di Indonesia. Berikut setidaknya 8 museum yang berada di bangunan kuno peninggalan Belanda.


Begini Kondisi Bangunan Kuno Milik Menlu Pertama yang Dijual Rp 200 Miliar

14 April 2021

Kondisi bangunan milik ahli waris Menteri Luar Negeri pertama, Achmad Soebardjo di Jalan Cikini Raya Nomor 82, Jakarta Pusat, Rabu, 14 April 2021. TEMPO/Lani Diana
Begini Kondisi Bangunan Kuno Milik Menlu Pertama yang Dijual Rp 200 Miliar

Bangunan kuno yang berdiri di kawasan Cikini, Jakarta Pusat itu terlihat kusam. Tapi siapa yang tahu jika itu pernah jadi rumah Menlu pertama RI.


Rumah Cimanggis Resmi Cagar Budaya, Tim Ahli: Ada 12 Rekomendasi

1 Oktober 2018

Warga melintas depan bangunan bersejarah peninggalan Belanda
Rumah Cimanggis Resmi Cagar Budaya, Tim Ahli: Ada 12 Rekomendasi

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Jawa Barat Lutfi Yondri menyebut ada 12 poin rekomendasi hasil kajian kepada Pemerintah Kota Depok ihwal Rumah Cimanggis.


10 Jembatan Kuno yang Bertahan Sepanjang Zaman

20 Agustus 2018

Jembatan Pons Fabricius, Italia. (livius.org)
10 Jembatan Kuno yang Bertahan Sepanjang Zaman

Struktur jembatan yang dibangun sejak zaman kuno rupanya masih bertahan dan digunakan hingga zaman modern.


Sebuah Bangunan Lawas Terbakar, Ini Sejarah Kawasan Pasar Baru

28 Februari 2018

Seorang anak bermain di kolam air mancur yang berada di samping gerbang selamat datang Pasar Baru, Jakarta Pusat, 18 Maret 2016. Kolam yang seharusnya menjadi penghijauan Jakarta ini tidak semestinya digunakan untuk berenang anak-anak. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sebuah Bangunan Lawas Terbakar, Ini Sejarah Kawasan Pasar Baru

Di kawasan Pasar Baru atau Passer Baroe memang terdapat banyak bangunan kuno peninggalan Belanda.


Jusuf Kalla: Tak Ada yang Perlu Dibanggakan dari Rumah Cimanggis

15 Januari 2018

Rumah Cimanggis yang ada di Kompleks RRI Cimanggis Depok. Bangunan ini adalah peninggalan bersejarah yang ada di Kota Depok. TEMPO/Imam Hamdi
Jusuf Kalla: Tak Ada yang Perlu Dibanggakan dari Rumah Cimanggis

Jusuf Kalla mengatakan keberadaan situs bersejarah Rumah Cimanggis tak perlu dibanggakan. Jusuf Kalla menyebut situs itu tak perlu ditonjolkan.


Ini Vila Peninggalan Belanda yang Masih Berdiri di Jakarta  

18 Oktober 2016

Rumah Hendrik Laurens van der Crap yang dibangun pada 1775.  Repro oleh TEMPO/ Dini Pramita
Ini Vila Peninggalan Belanda yang Masih Berdiri di Jakarta  

Bangunan bekas vila Belanda yang paling terawat bisa ditemui di Gedung Arsip di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat.