TEMPO.CO, Ottawa - Gedung parlemen Kanada ditembaki pada Rabu, 22 Oktober 2014, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Pria bersenjata dengan baju hitam dan penutup muka yang juga berwarna hitam menembak dua tentara di Tugu Peringatan Perang Nasional sebelum memberondong tembakan ke arah gedung parlemen.
“Dari jendela, saya melihat seorang penembak berpakaian hitam dengan penutup muka hitam. Ia memegang senapan dan menembak penjaga hingga dua kali,” ujar Tony Zolb, saksi mata, kepada Canadian Press, yang kemuadian dilansir Associated Press.
Setelah berhasil menembak tentara, penembak ini merangsek menuju gedung parlemen dan menembakkan senjatanya berulang kali. Sedangkan tentara yang ditembak pria tersebut dilaporkan tewas setelah dirawat karena luka-luka.
Saat itu pertemuan antar-anggota parlemen telah berlangsung. Perdana Menteri Stephen Harper juga berada di sana. Beruntung, tidak ada anggota parlemen yang terluka. Harper pun langsung diamankan.
Penembak yang kemudian diidentifikasikan sebagai Michael Zehab-Bibeau ini diduga kuat terinspirasi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia sempat mengangkat tangannya sebagai tanda kemenangan setelah menembak tentara tersebut.
Kanada meningkatkan kewaspadaannya terhadap serangan teroris belakangan ini. Pada Senin, 20 Oktober lalu, seorang pria yang baru-baru ini masuk Islam ditembak mati oleh polisi di Quebec setelah menabrak dua tentara yang satu di antaranya tewas.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Cemburu, Istri Bunuh Pria Inggris di Bali
Time, Jokowi: Indonesia, Persatuan dalam Perbedaan
Pemimpin Asia yang Pernah Jadi Cover Time