TEMPO.CO, Bagdad - Syrian Observatory for Human Rights, Selasa, 21 Oktober 2014, melaporkan lembaganya menerima rekaman video bergambar militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merajam seorang perempuan hingga tewas di depan ayahnya. Hukuman lempar batu sampai mati itu dilakukan karena perempuan tersebut dituduh berzina.
Menurut lembaga pemantau hak asasi manusia berbasis di London itu, video tersebut direkam di Hama, Suriah, tempat ISIS menguasai sebagian besar wilayah tersebut. Video itu menunjukkan perempuan tersebut memohon kepada ayahnya untuk dimaafkan. Dua militan ISIS mendekati ayahnya seraya memintanya memaafkan putrinya sebab "Dia akan wafat dan berjumpa Allah."
Seorang militan kemudian menjelaskan kepada perempuan itu alasannya dia harus dirajam. Militan itu mengatakan bahwa perempuan tersebut akan menjadi contoh untuk perempuan lain untuk tidak berzina.
"Hukuman yang dilakukan sekarang ini adalah hasil perbuatan Anda. Ini pilihan Anda. Tidak ada satu pun yang memaksa Anda. Anda mesti menerima hukum Allah dan tunduk kepada-Nya. Islam harus tunduk kepada perintah Allah," kata militan itu. "Apakah Anda menerima hukum Allah?" militan itu bertanya, selanjutnya perempuan itu menganggukkan kepala.
Kemudian, ayahnya mengikat perempuan itu dengan tali yang dipegangnya dan memasukkan perempuan itu ke dalam sebuah lubang tempat dia dihukum rajam sampai mati.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita Terpopuler
KPK: Banyak Calon Menteri Jokowi Bermasalah
PDIP: tanpa Restu Mega, Jangan Mimpi Jadi Menteri
Jokowi Batal Umumkan Kabinet Hari Ini