TEMPO.CO, Jakarta - Editor senior Washington Post, Benjamin "Ben" Bradlee, meninggal pada usia 93 tahun. Menurut istrinya, Bradlee meninggal setelah berjuang sekian lama melawan Alzheimer dan demensia.
"Dia didiagnosis Alzheimer beberapa waktu lalu. Kondisi awal terdeteksi saat dia divonis menginap demensia sejak beberapa tahun yang lalu," kata istri Bradlee, Sally Qounn, seorang kolumnis di Washington Post, seperti dilaporkan CNN, Selasa, 21 September 2014. (Baca:Washington Post Puji Jokowi karena Antikorupsi)
Bradlee bukan jurnalis sembarangan. Editor pengungkap Watergate itu berteman baik dengan sejumlah pemimpin Amerika Serikat. Menurut laporan, Bradlee berteman akrab dengan mantan presiden John F. Kennedy dan Presiden Barack Obama. November lalu, Obama memberikan pengargaan Presidential Medal of Freedom, penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga sipil.
"Ada standar yang ia terapkan, yaitu standar kejujuran, obyektif, dan teliti dalam membuat berita. Standar itu digunakan oleh banyak orang yang terjun ke dalam profesi ini," kata Obama. (Baca: Bezos Diyakinkan untuk Beli Washington Post)
Bradlee membuat Washington Post menjadi satu-satunya media yang menulis Watergate Coverage, laporan yang menyebabkan jatuhnya Presiden Richard M. Nixon terkait kegagalan perang di Vietnam. Bradlee bersama rekannya, Katherine Graham, berjuang untuk "melawan" pembelaan Nixon di Mahkamah Agung. Bradlee menjunjung tinggi hak media untuk menerbitkan dokumen tersebut.
"Tidak peduli berapa banyak pendapat dan argumen, saya akan mencari kebenaran setelah mendengar versi resmi tentang suatu kebenaran," kata Bradlee, ihwal pandangan hidupnya.
RINDU P. HESTYA | CNN | WASHINGTON POST
Berita Lain:
Kepada Time, Jokowi Sebut Hal yang Membahayakannya
Liputan Time, Ini Alasan Jokowi Jadi Pemimpin
Time: Jokowi Menginspirasi Santri Ngruki