TEMPO.CO, Manila - Dua sandera asal Jerman yang diculik oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina sejak April lalu akhirnya dibebaskan pada Jumat, 17 Oktober 2014 setelah para militan mendapat uang sebagai tebusan. (Baca: Hari Ini Milisi Pro-ISIS Eksekusi Sandera Jerman)
Kepada stasiun radio DXRX yang berada di Kota Zamboanga, juru bicara Abu Sayyaf, Abu Rami, mengatakan bahwa kelompoknya telah menerima uang sebesar 250 juta peso atau senilai US$ 5,6 juta. Namun, tidak disebutkan siapa yang membayar uang tebusan tersebut.
Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin telah mengkonfirmasi hal ini. Gazmin menuturkan Stefan Okonek dan Henrike Dielen dibebaskan pada Jumat malam, beberapa jam setelah kelompok pro-ISIS ini mengancam akan memenggal kepala Okonek.
“Kami senang mereka aman. Saya berharap tidak akan ada lagi penculikan,” ujar Gazmin kepada Associated Press lewat sambungan telepon. Keduanya kemudian diterbangkan menuju ibu kota Manila pada hari Sabtu di bawah perawatan dari staf Kedutaan Jerman.
Kementerian Luar Negeri Jerman menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pemerintah Filipina untuk “kerja sama yang erat dan amanah”. Namun, mereka tidak memberikan rincian bagaimana proses pembebasan keduanya.
Okonek dan Dielen ditangkap pada April lalu ketika kapal pesiar mereka mengalami kerusakan di sekitar Pulau Palawan, Filipina. Saat itu mereka akan melakukan perjalanan menuju Sabah, Malaysia. (Baca: Lagi, Militan Pro-ISIS Sandera Sekutu AS)
Dari penangkapan itu, militan Abu Sayyaf menuntut uang tebusan sebesar US$ 5,6 juta sebagai pertukaran sandera. Tak hanya itu, mereka juga meminta Jerman untuk menghentikan serangan kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Memang Abu Sayyaf telah menyatakan akan menjadi pendukung setia ISIS.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Apa Kata Media Asing Soal Pelantikan Jokowi?
Jokowi Disebut 'Barack Obama' Indonesia
Suster Spanyol Sembuh dari Ebola