Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wanita Kristen Pakistan Terancam Hukuman Mati  

image-gnews
REUTERS/Suhaib Salem
REUTERS/Suhaib Salem
Iklan

TEMPO.CO, Punjab - Asia Bibi, seorang wanita Kristen di Pakistan, terancam hukuman mati karena dianggap teman kerja dan tetangganya telah menghina Islam. Dia dilaporkan telah melakukan pencemaran nama Nabi Muhammad setelah berargumen dengan tetangganya. Jika Bibi benar akan dieksekusi, ia akan jadi wanita pertama di Pakistan yang menerima hukuman mati di bawah hukum penghujatan kontroversial di negara mayoritas muslim itu.

Tahun 2010, Bibi juga sempat terlibat perselisihan dengan tetangga dan rekan kerjanya. Adu argumen itu dimulai karena rekannya melarang Bibi menggunakan gelas mereka karena ia bukan muslim.

"Pengacara Bibi berusaha membuktikan bahwa kasus itu ada permusuhan pribadi, tapi mereka gagal membuktikan hal itu," kata pengacara pelapor, Gulam Mustafa, seperti dilansir Daily Mail, Kamis, 16 Oktober 2014.

Pengacara Bibi, Naeem Shakir, mengatakan bahwa wanita asal Desa Punjab itu tidak membalas ocehan pelapor. Namun, pembelaan itu tidak terbukti karena Shakir gagal menghadirkan saksi ke pengadilan. "Kami akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung Pakistan dalam beberapa hari," kata Shakir.

Selama proses persidangan berjalan, Bibi menyempatkan diri menulis memoar berjudul Penghujatan. Dalam buku tersebut Bibi menulis, "Aku minum dari sumur milik wanita muslim menggunakan gelas 'mereka'. Aku, Asia Bibi, dijatuhi hukuman mati karena aku haus. Aku menjadi tahanan karena menggunakan cangkir yang sama seperti wanita muslim karena air yang diambil oleh wanita Kristen dianggap najis," tulis Bibi.

Lewat buku itu, Bibi menjelaskan kejadian ini terjadi pada 14 Juni 2009. Setelah ia minum dari gelas itu, seorang wanita marah-marah kepadanya. Adu argumen pun terjadi dan kerumunan wanita muslim semakin ramai. Di tengah perdebatan, Bibi pun membela agamanya.

Namun, hal itu justru membuat Bibi semakin terdesak. Lima hari kemudian, massa yang marah datang ke rumahnya. Bibi mengaku dipukuli hingga memar. Ia meminta ampun kepada gerombolan itu, tapi pemimpin massa bilang Bibi hanya akan diampuni jika ia masuk Islam. Bibi menolak syarat tersebut dan akhirnya kasus ini dibawa ke pengadilan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok pembela hak asasi manusia menilai hukum penghujatan akan dieksploitasi oleh para kaum ekstemis agama. Mereka yang dituduh kadang-kadang digantung di tempat kejadian.

Kalaupun mereka ditangkap, polisi dan pengadilan sering membiarkan penahan selama bertahun-tahun, takut korban diserang oleh warga jika dilepaskan ke tempat umum. Sejauh ini, hanya satu orang telah dieksekusi sejak Pakistan memberlakukan moratorium de facto pada eksekusi tahun 2008.

RINDU P. HESTYA | DAILY MAIL

Berita Lain:

Rehana, Pembasmi ISIS, Dikabarkan Tewas
Ratusan Pejuang ISIS di Kobane Tewas Dibom AS
29 Tahun Dibui, Pria AS Ini Ternyata Tak Bersalah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.