TEMPO.CO, Hong Kong - Polisi Hong Kong melakukan serangan fajar untuk menghapus barikade yang didirikan oleh prodemokrasi di seluruh wilayah Mong Kok saat para pendemo masih tertidur. Pembubaran yang disebut Operasi Jumat ini adalah yang terakhir dilakukan oleh polisi setelah demo berlangsung selama tiga pekan lamanya dan telah melumpuhkan pusat keuangan Asia. (Baca: Barikade Roboh, Polisi Hong Kong Pakai Palu Godam)
Pembubaran itu membuat para pendemo kaget. Mereka sempat melakukan perlawanan dengan polisi, tapi tidak rusuh seperti pembubaran beberapa hari yang lalu. "Saya sangat marah. Pemerintah bilang akan segera berdiskusi dengan kami, makanya kami datang, tapi polisi malah membubarkan kami seperti ini," kata Cony Cheung, seorang pendemo, kepada Reuters, Kamis, 16 Oktober 2014.
Adapun Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying berharap pendemo tidak emosional seperti pembubaran beberapa hari lalu. Leung berjanji akan menggelar pertemuan dengan pendemo pekan depan.
Polisi juga mengerahkan mobil besar untuk menghalangi pendemo masuk ke Mong Kok. Sekitar 800 petugas juga dikerahkan untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi. (Baca: Bubarkan Massa, Polisi Hong Kong Semprotkan Merica)
Operasi Jumat ini dilakukan hanya beberapa hari setelah ratusan polisi membubarkan barikade dengan palu godam dan gergaji mesin. Hal ini dilakukan untuk membubarkan massa karena membuat empat jalan utama di Hong Kong macet total.
Baca Juga:
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Jokowi Jadi Cover Majalah Time
Rehana, Pembasmi ISIS, Dikabarkan Tewas
Ratusan Pejuang ISIS di Kobane Tewas Dibom AS