TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Amerika Serikat belum merasakan adanya indikasi pergeseran kepemimpinan Kim Jong-un di Korea Selatan. Meski Kim telah absen tampil di hadapan publik karena sakit, penasihat keamanan nasional Susan Rice yakin putra Kim Il-sung itu tidak akan dikudeta seperti rumor yang selama ini beredar. (Baca: Inikah Penyebab Penyakit Kim Jong-un?)
"Itu sudah jelas, sebab kami memantau Korea Utara dengan sangat hati-hati. Kami belum melihat adanya indikasi transfer kekuasaan saat ini. Namun, kami akan terus memantau negara itu," kata Rice dalam wawancara dengan NBC, seperti dilaporkan Reuters, Ahad, 12 Oktober 20134.
Mantan Duta Besar Inggrid untuk Korea Utara, John Everard, menjelaskan bahwa kalaupun Kim lengser, tidak ada satu orang di luar Pyongyang yang akan tahu beritanya. Namun, Everard menyangsikan kemungkinan itu.
"Kim sering melakukan kunjungan ke pabrik dan pangkalan militer dan kebiasaaan itu belum diambil alih oleh orang lain. Hanya saja, aktivitas rutin itu dihentikan untuk sementara. Dia mungkin sedang menunggu waktu yang tepat untuk muncul di hadapan publik," kata Everard.
Selain itu, analis Korea, John G. Grisafi, menjelaskan bahwa pola kepemimpinan Kim masih sangat terasa di Korea Utara. Kementerian Unifikasi Korea Utara juga masih percaya bahwa Kim masih berkuasa. (Baca: Kim Jong-un Tak Hadiri Perayaan HUT Partai Buruh)
"Korea Utara terlihat normal dan masih dikuasai Kim Jong-un," kata juru bicara kementerian, Lim Byeong-cheol.
Seperti diketahui sebelumnya, Kim dilaporkan mengalami asam urat dan patah pergelangan kaki sehingga tidak bisa hadir dalam sejumlah acara penting kenegaraan. Menurut sumber dari pemerintahan Korea Utara, Kim masih belum bisa muncul hingga seratus hari ke depan.
RINDU P. HESTYA | REUTERS | MIRROR.CO.UK
Berita Lain:
Hendak Memperkosa, Penis Pria Ini Dipotong Warga
Inikah Penyebab Penyakit Kim Jong-un?
Pasukan Kurdi Kewalahan Hadapi ISIS di Kobane