TEMPO.CO, New York - Sejumlah bandara di Amerika, termasuk Bandara John F. Kennedy di New York, telah memberlakukan pemeriksaan ketat menyusul pencegahan wabah ebola di negara itu. Aturan ini diterapkan setelah Thomas Duncan menjadi warga AS pertama yang meninggal akibat virus ini, setelah menjadi pekerja kesehatan di Liberia. (Baca: Asal Usul Nama Ebola)
Dikutip dari BBC News, Sabtu, 11 Oktober 2014, pengecekan ini berlaku untuk semua penumpang yang berasal dari Liberia, Sierra Lone, dan Guinea, sebagai lokasi yang paling parah terkena dampak ebola. Suhu tubuh mereka akan dipantau secara saksama dan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan seputar rangkaian perjalanan mereka.
"Sistem keamanan ini adalah perlindungan tambahan bagi Amerika dan akan diberlakukan pada 94 persen wisatawan dari daerah yang terkena dampak," kata Gil Kerilkowske, komisaris dari Perlindungan Perbatasan AS. (Baca: Ini Persamaan Ebola dan HIV)
Adapun Direktur Divisi Migrasi Global dan Karantina dari Pusat Pengendalian Penyakit, Martin Cetron, menjelaskan akan memberlakukan pelacakan hingga 100 persen pada titik-titik keberangkatan di bandara. "Tapi kami tidak bisa menghentikan risikonya hingga ke angka nol," kata Cetron.
Untuk mendukung usaha tersebut, Bandara John F. Kennedy dan bandara lainnya telah bekerja sama dengan sejumlah dokter dan rumah sakit untuk mengidentifikasi dan menangani pasien yang menunjukkan tanda-tanda mirip ebola. Jika berdasarkan hasil pemeriksaan dan tanya-jawab menunjukkan indikasi ebola, penumpang akan segera dibawa ke rumah sakit dengan penanganan khusus. (Baca: WHO: Korban Ebola Sudah Capai 4.000 Jiwa)
RINDU P. HESTYA | BBC NEWS
Berita Lain:
Hendak Memperkosa, Penis Pria Ini Dipotong Warga
Satyarthi, Peraih Nobel Perdamaian dari India
26 Jasad Korban MH17 Belum Teridentifikasi