TEMPO.CO, Manila - Menjadi wilayah dengan perdagangan yang ramai dan pasukan negara-negara Asia Timur yang dikirim ke seluruh dunia, termasuk Afrika Barat sebagai wilayah pandemi ebola, membuat wilayah Asia Timur menghadapi risiko tinggi paparan ebola.
Namun demikian, Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Pasifik Barat, Shin Young-soo, menyatakan Asia Timur lebih siap menghadapi ebola dibandingkan dengan kawasan lainnya. (Baca: WHO: Korban Ebola Sudah Capai 4.000 Jiwa)
Mengutip Associated Press, Jumat, 10 Oktober 2014, Young-soo menuturkan pengalaman Asia Timur menjadi hotspot bagi penyakit SARS dan flu burung membuat kawasan ini menjadi lebih siap dalam hal pengawasan, penanggulangan, dan penyuluhan kepada publik. (Baca: Ini Persamaan Ebola dan HIV)
Menurut Shin, semua anggota PBB juga telah memasang kesiapan infrastuktur yang kuat untuk menghadapi ebola. Masing-masing negara juga memiliki pusat operasi ebola yang berada di bawah naungan kantor regional di Manila, Filipina, dan markas besar WHO di Jenewa, Swiss.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Bercanda Terkena Ebola, Pria Ini Diusir dari Pesawat
Hilang 17 Hari di Hutan, Wanita Australia Selamat
Malala Yousafzai Raih Nobel Perdamaian