TEMPO.CO, Iguala - Seorang pejabat di Negara Bagian Guerrero, Meksiko, menyatakan hingga saat ini sudah 34 jenazah yang berhasil ditemukan polisi di kuburan massal yang berada di Kota Iguala. Kuat dugaan bahwa jasad tersebut adalah sejumlah mahasiswa yang dilaporkan hilang setelah terlibat bentrokan dengan polisi pada akhir September lalu.
Pernyataan pejabat yang tidak mau disebutkan namanya ini berbeda dengan pernyataan Jaksa Agung Guerrero Inaku Blanco. Seperti dikutip Reuters hari ini, Blanco menuturkan, sejauh ini, 28 jasad sudah ditemukan. Beberapa di antaranya masih utuh, tapi ada pula yang termutilasi. Semua jasad ini ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. (Baca: Mayat Hangus Ditemukan di Kuburan Massal Meksiko)
Puluhan mahasiswa dilaporkan menghilang setelah rentetan kerusuhan terjadi di Iguala mulai Jumat malam hingga Sabtu, 26-27 September 2014. Kerusuhan yang melibatkan mahasiswa, polisi, dan orang-orang bersenjata tak dikenal itu menewaskan enam orang dan melukai 25 lainnya.
Kuat dugaan bahwa puluhan mahasiswa itu menjadi korban kekerasan polisi yang dibantu geng narkoba. Para pejabat pemerintah lokal mengecam polisi karena dianggap menunjukkan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap mahasiswa. (Baca: Meksiko, Ladang Kuburan Massal Korban Geng Narkoba)
Pada Sabtu lalu, seorang pejabat kepolisian juga menunjukkan bukti berupa rekaman video yang menampilkan sekitar sepuluh mahasiswa yang dimasukkan ke dalam truk polisi. Keterangan ini dikuatkan oleh penuturan sejumlah saksi yang melihat puluhan mahasiswa tersebut terakhir kali terlihat tengah digiring oleh polisi.
Saat ini, tim penyidik tengah mengumpulkan sampel DNA dari keluarga 43 mahasiswa yang hilang itu. Namun, kondisi jasad yang hangus terbakar membuat penyelidikan sedikit terhambat.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender
WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia
Alex Younger, Bos Baru Intelijen Inggris MI6