TEMPO.CO, Hong Kong - Sejumlah pegawai pemerintah Hong Kong terlihat sudah kembali bekerja menyusul redanya demonstrasi yang terjadi lebih dari sepekan ini. Para pegawai negeri sipil ini berhasil menuju kantor-kantor pemerintah Hong Kong, pusat para pendemo berkumpul, "tanpa hambatan".
Dikutip dari Reuters, Senin, 6 Oktober 2014, jumlah pendemo memang mulai berangsur menyusut. Orang-orang mulai meninggalkan jalan semalam dan memutuskan melanjutkan demo keesokan hari. Diduga hal ini terjadi karena pendemo menghadapi kebuntuan lantaran Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying menolak mundur. (Baca: Pemimpin Hong Kong Minta Demo Selesai Hari Ini)
"Saya telah menerima pemberitahuan untuk kembali bekerja hari ini. Kondisi jalan sudah lebih baik daripada sebelumnya," kata seorang PNS bermarga Hung.
Saat ini, hanya sekitar 100 pengunjuk rasa dan puluhan tenda yang masih menghiasi jalan-jalan di sepanjang distrik bisnis di pusat kota. Namun sejumlah jalan masih ditutup dan beberapa arus lalu lintas dialihkan.
Para pendemo "tunduk" pada permintaan pemerintah, pelaku bisnis, pemilik toko, dan sopir taksi dengan membubarkan barikade. Sejumlah bank dan toko pun mulai kembali membuka pintu dan melakukan aktivitas seperti biasa sejak kemarin. (Baca: Mafia Tunggangi Unjuk Rasa di Hong Kong)
Menurut laporan Sekretaris Keuangan John Tsang, demo ini telah melumpuhkan pergerakan ekonomi dan memunculkan kerugian hingga US$ 50 miliar (sekitar Rp 612 triliun) selama sepekan pada bursa saham Hong Kong. Akibatnya, kata Tsang, kerugian itu akan mengguncang dasar keuangan dan nilai ekonomi.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender
WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia
Alex Younger, Bos Baru Intelijen Inggris MI6