TEMPO.CO, Brisbane - Nining Sukarni terkejut saat anaknya, Mayang Prasetyo, dikabarkan tewas setelah dimutilasi oleh kekasihnya sendiri, Marcus Peter Volke, di apartemen milik Volke di Brisbane, Australia. Sukarni terpukul kehilangan Febri, panggilan Mayang, yang merupakan anak sulungnya. Ia tak menyangka niat Mayang merantau untuk menafkahi keluarga justru berakhir tragis.
"Dia adalah tulang punggung keluarga. Setiap hasil gajinya selalu di kirim ke rumah untuk adik-adiknya agar bisa tetap bersekolah," kata Sukarni dari Lampung dalam wawancara khusus kepada Courier Mail, Senin, 6 Oktober 2014. (Baca: Dibunuh, Jaringan Prostitusi Mayang Diselidiki)
Sukarni mengatakan dia terakhir berkomunikasi dengan Mayang pada Kamis lalu. Dalam obrolan itu, Mayang bercerita bahwa ia dalam kondisi baik-baik saja. Kepada Courier Mail, Sukarni menuturkan bahwa Mayang dan Volke sempat datang ke Lampung pada Agutsus 2013 untuk meminta restu akan menikah di Eropa. Kepada ibunya, Mayang mengaku "bosan" tinggal di Brisbane dan lebih memilih Bali, di mana ia dan Volke juga sudah memiliki rumah. (Baca: WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender)
"Febri tidak merasa seperti di rumah saat tinggal di Brisbane. Akhirnya ia memilih untuk memlihara anak anjing bulan lalu agar merasa lebih nyaman. Saya ingatkan pada Febri agar tetap akur dengan Volke dan jangan berkelahi," kata Sukarni, yang menilai Mayang adalah orang yang cemburuan dan temperamental.
Mayang ditemukan tewas pada Sabtu lalu setelah sejumlah warga melaporkan bau yang menyengat dari apartemen Volke. Bau busuk sudah tercium sejak Kamis lalu, tapi semula warga mengira bau itu berasal dari pembuangan air.
Setelah menerima laporan, polisi langsung memeriksa apartemen Volke. Benar saja, di dapur polisi menemukan tubuh Mayang telah tercerai berai. Beberapa bagiannya bahkan ada di dalam panci di atas kompor.
Volke kemudian ditemukan tewas beberapa ratus meter dari lokasi kejadian. Berdasarkan luka pada lehernya, polisi menduga Volke bunuh diri. (Baca: Pacar Mayang Aktivis Anti-Kekerasan pada Perempuan)
RINDU P. HESTYA | COURIER MAIL
Berita Lain:
WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender
WNI Jadi Korban Mutilasi Pacarnya di Australia
Alex Younger, Bos Baru Intelijen Inggris MI6