TEMPO.CO, Hong Kong - Polisi Hong Kong telah menangkap 19 orang yang dituduh menyerang demonstran pro-demokrasi. Penangkapan ini seakan membantah tuduhan kepada polisi yang dinilai melakukan pembiaran terhadap tindakan penyerangan yang menargetkan pendemo pro-demokrasi.
Di antara belasan orang ini, menurut laporan BBC, terdapat anggota preman yang diduga kuat sengaja melakukan kekerasan terhadap pendemo pro-demokrasi di kawasan Mong Kok pada Jumat kemarin.
Sebelumnya dilaporkan telah terjadi kekacauan di tempat-tempat yang biasanya damai di Hong Kong, salah satunya di kawasan Mong Kok. Bentrok terjadi ketika sejumlah orang menyerang pendemo pro-demokrasi. Mereka juga menghancurkan tenda-tenda dan merobek spanduk-spanduk. (Baca: Cina Batasi Berita Soal Demo Hong Kong)
Akibat serangan ini, pendemo pro-demokrasi yang dimotori mahasiswa memboikot perundingan dengan pemerintah Hong Kong yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 3 Oktober 2014. (Baca: Pendemo dan Pemerintah Hong Kong Batal Berunding)
Federasi Mahasiswa Hongkong mengakui mereka tidak punya pilihan lain selain membatalkan pembicaraan. Mereka mau “serangan terorganisir” yang menghambat langkah mereka diakhiri terlebih dahulu sebelum pembicaraan diadakan.
Baca Juga:
Situasi Hong Kong memanas sejak pekan lalu setelah puluhan ribu orang turun ke jalan. Mereka menuntut pemerintah Cina untuk memberikan demokrasi penuh di Hong Kong untuk memilih pemimpin Hong Kong secara langsung. (Baca: Tuntut Demokrasi, 80 Ribu Pendemo Penuhi Hong Kong)
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Media Cina Blakblakan Dukung Pemimpin Hong Kong
Turki Siap Operasi Militer di Irak dan Suriah
Cina Batasi Berita Soal Demo Hong Kong