TEMPO.CO, Damaskus - Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang kini menyebut diri sebagai Negara Islam atau Daulah Islamiyah (DI), kembali mengeksekusi sanderanya yang berasal dari Inggris, Alan Henning. Pemenggalan ini ditunjukkan dalam video yang dirilis pada Jumat, 3 Oktober 2014 malam di perbatasan Irak dan Suriah. (Baca: Inggris Ancam Bunuh Sukarelawan Asal Inggris)
Mengutip laporan BBC hari ini, meski belum diverifikasi keasliannya, video dengan latar gurun pasir tersebut menunjukkan Henning yang dipaksa berlutut di sebelah seorang militan berbaju hitam dan memegang pisau.
Tak lupa, di akhir video algojo ISIS ini menyampaikan ancaman lainnya. Ia mengancam akan mengeksekusi sandera lain yang diidentifikasikan sebagai seorang warga Amerika Serikat, Peter Kassig, jika AS dan sekutunya tidak menghentikan gempuran terhadap ISIS.
Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan bahwa pembunuhan ayah dua anak itu memperlihatkan betapa kejam dan memuakkannya ISIS.
Video ini menjadi video eksekusi keempat yang dirilis oleh kelompok militan pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut. Sebelumnya, ISIS telah mengeksekusi wartawan AS, James Foley dan Steven Sotloff, serta seorang petugas kemanusiaan Inggris, David Haines. (Baca: Protes ke Pemerintah, ISIS Penggal Warga Inggris)
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Sakit, Kim Jong-un Digantikan Adik Perempuannya
Media Cina Blakblakan Dukung Pemimpin Hong Kong
Turki Siap Operasi Militer di Irak dan Suriah