TEMPO.CO, Kabul - Perdana Menteri Inggris David Cameron membuat sebuah kunjungan mengejutkan ke Afganistan dan mengadakan pembicaraan dengan presiden yang baru dilantik, Ashraf Ghani.
Cameron tiba di Kabul pada Jumat, 3 Oktober 2014, dalam sebuah lawatan diam-diam setelah mengunjungi pangkalan angkatan udara di Siprus yang digunakan jet tempur Inggris untuk menggepur para pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Berbicara dalam acara jumpa pers gabungan, Cameron memaparkan beberapa hal yang disebut sebagai prestasi Inggris di Afganistan. "Kami telah mencapai sesuatu dengan jelas, yakni membuat Afganistan mampu membangun kapasitas keamanan tanpa menggantungkan pada kekuatan asing."
Hingga saat ini, Inggris masih menempatkan 3.900 anggota pasukan di negara tersebut sebagai bagian dari pasukan NATO. Hampir seluruh serdadu Inggris bermarkas di Camp Bastion, Provinsi Kandahar.
Keberadaan pasukan NATO akan berakhir tahun ini. Namun mereka akan mendapatkan tugas memberikan pelatihan kepada tentara dan kepolisian Afganistan hingga 2015.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Tim Transisi Jokowi: Peluang Koalisi Tertutup
Anulir UU Pilkada, SBY Teken Perpu
Chairul Tanjung: Tak Ada Anggaran untuk Lapindo
Dahlan Iskan Pernah Diancam Anaknya