TEMPO.CO, Hong Kong - Pemerintah Cina benar-benar menyaring berita dari media lokal terkait demo warga Hong Kong yang menuntut demokrasi. Sejak demo berlangsung hampir sepekan yang lalu, tidak ada satu pun foto dari "revolusi payung" yang terbit di media yang diawasi pemerintah Cina.
Dari sejumlah media di Hong Kong, hanya stasiun TV NOW dan Cable TV yang secara langsung dan berkelanjutan memuat perkembangan aksi pendemo yang sudah menduduki pusat pemerintahan. Bahkan, media pro-demokrasi, Apple Daily, menggunakan jaringan Internet sendiri untuk menampilkan foto udara dari ribuan pendemo setelah akses Internet juga diblokir oleh pemerintah Cina. (Baca: Pendemo Hong Kong Mulai Duduki Kantor Pemerintah)
"Beberapa media Barat melebih-lebihkan berita ini dan membuat keributan," kata media milik Partai Komunis, People's Daily, seperti dilaporkan ABC News, Rabu, 1 Oktober 2014.
Kalaupun aksi demo ini disiarkan media Cina, pembaca berita hanya akan memberikan laporan singkat tanpa video dan foto. Kebanyakan berita justru memfokuskan pada perundingan ilegal di Hong Kong dan bagaimana kekuatan polisi membubarkan barisan pengunjuk rasa. (Baca: Pemerintah Hong Kong Buka Dialog dengan Pendemo)
Menurut data, hanya sembilan artikel di harian Cina tentang protes sejak hari Selasa lalu. Enam dari mereka mengutip dari kantor berita Xinhua yang menyebut bahwa aksi protes hanya melukai ekonomi dan meminta pendemo untuk bubar. Sementara itu, tiga lainnya berasal dari harian nasionalis Global Times, yang juga memfokuskan pada pertemuan ilegal di Hong Kong.
Baca Juga:
RINDU P. HESTYA | ABC NEWS
Berita Lain:
Menghilang 12 Tahun, Gadis AS Ditemukan di Meksiko
Militer Irak Rebut Lima Desa yang Dikuasai ISIS
Hamas Ingin Dirikan Negara Islam di Palestina