TEMPO.CO, Accra - Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Tanggap Darurat Ebola (UNMEER) membuka kantor pusat baru di ibu kota Ghana di Accra pada Senin, 29 September 2014. Kantor pusat ini akan mengkoordinasikan bantuan internasional ke seluruh negara Afrika barat yang terkena wabah mematikan dan menewaskan lebih dari 3.000 orang. (Baca: Wabah Ebola Diramalkan Berakhir Januari 2015)
"UNMEER bertugas mencari tahu di mana lokasi yang paling membutuhkan bantuan segera dan memastikan bantuan itu sampai tiba dengan aman," kata Direktur Komunikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Christy Feig, seperti dilaporkan CBS News, Senin, 29 September 2014.
Kurangnya pasokan bantuan dan banyaknya warga yang masih meremehkan wabah ini membuat ebola semakin ganas. Liberia, Sierra Leone, dan Guiena adalah negara terparah yang terkena dampak ini karena kurangnya fasilitas alat kesehatan.
"Ini adalah perjuangan kita semua. Ebola telah merenggut kesempatan negara-negara miskin untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Kami memohon bantuan masyarakat internasional untuk terus mengirim bantuan yang amat kami butuhkan," kata Menteri Luar Negeri Sierra Leone, Samura Kemara. (Baca: Australia Tak Mau Kirim Tim Medis Lawan Ebola)
Meskipun sejumlah negara maju berjanji memberikan bantuan, UMEER harus memastikan bantuan tepat sasaran. Nimbia County di Liberia, misalnya, hanya memiliki satu ambulans. Itu pun sering rusak. Ditambah petugas medis sangat tidak memadai.
RINDU P. HESTYA | CBC NEWS
Berita Lain:
Soal ISIS,Turki Sarankan Amerika Serang dari Darat
PM India dan Israel Bahas Kerja Sama di New York
Obama: Intelijen AS Remehkan Kekuatan ISIS