TEMPO.CO, Abuja - Satu dari 200 siswi Nigeria yang diculik oleh pemberontak Boko Haram di wilayah Chibok sejak April lalu dibebaskan pekan ini menyusul laporan tewasnya pemimpin kelompok tersebut, Abu Bakar Shekau. (Baca: Nigeria Sebut Pemimpin Boko Haram Tewas Terbunuh)
Sudah tiga bulan lebih nasib dan keberadaan ratusan siswi sekolah asrama itu tidak diketahui. Hal ini memicu kritik keras dari dalam dan luar negeri kepada Presiden Goodluck Jonathan atas respons yang lambat untuk menyelamatkan mereka.
Namun dalam Sidang Majelis Umum PBB pada Rabu, 24 September 2014, Jonathan menegaskan bahwa pihak berwenang masih bekerja untuk membebaskan siswi-siswi tersebut. (Baca: Para Istri Tentara Cegah Suami Serbu Boko Haram)
“Meski telah lebih dari tiga bulan mereka diculik, kami tidak pernah menyerah dalam upaya pembebasan merea," kata Jonathan di hadapan 193 delegasi PBB di New York, seperti dikutip dari Daily Mail, hari ini.
Sejauh ini, operasi militer intensif untuk melawan Boko Haram telah gagal menumpas pemberontak yang mengharamkan pendidikan Barat ini. Operasi militer telah diluncurkan sejak 2009 ketika milisi Boko Haram berusaha mendirikan sebuah negara Islam di wilayah utara Nigeria yang mayoritas penduduknya beragama Islam tersebut. (Baca: Ikuti ISIS, Boko Haram Dirikan Kekhalifahan)
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler:
Kata SBY Soal ISIS di Sidang PBB
PBB Sahkan Resolusi Lawan ISIS
Perlindungan di Internet, Rusia Ajukan Proposal