TEMPO.CO, New York - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan dinas intelijen Irak telah berhasil membongkar rencana komplotan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang sistem kereta bawah tanah di Amerika Serikat dan ibu kota Prancis, Paris. (Baca: ISIS Ancam Bom Times Square)
“Saya mendapat laporan yang akurat dari Bagdad bahwa telah terjadi penangkapan beberapa elemen yang merencanakan sebuah serangan,” kata al-Abadi yang sedang berada di New York untuk Sidang Majelis Umum PBB, seperti dikutip BBC hari ini. (Baca: PBB Sahkan Resolusi Lawan ISIS)
Menurut penuturan Al-Abadi, informasi itu diterimanya pada Kamis pagi, 25 September 2014, waktu New York, dan sudah disampaikan kepada pihak berwenang AS. “Dari rincian yang saya terima, laporan ini tampaknya kredibel,” ujarnya.
Namun demikian, kepada Reuters, seorang sumber dari pemerinta AS mengatakan mereka tidak memiliki bukti-bukti tentang adanya rencana serangan itu. (Baca: ISIS Bersumpah Hancurkan Kabah Jika Kuasai Mekah)
Ini bukan pertama kalinya ISIS dilaporkan melontarkan ancaman terhadap sejumlah tempat vital di dunia. Sebelumnya, ISIS menebar ancaman bakal menyerang jantung Kota New York, Times Square. Tak hanya itu, ISIS juga mengancam akan menghancurkan Ka'bah jika berhasil menguasai Mekah. Bahkan Candi Borobudur pun disebut menjadi target serangan ISIS. (Baca: Candi Borobudur Disebut Jadi Target Teror IS)
ANINGTIAS JATMIKA | BBC | REUTERS
Terpopuler
Kata SBY Soal ISIS di Sidang PBB
PBB Sahkan Resolusi Lawan ISIS
Perlindungan di Internet, Rusia Ajukan Proposal