Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menlu Marty: RI Tak Pernah Dilobi AS Soal ISIS  

image-gnews
Herve Gourdel (tengah), warga Prancis yang diculik, berlutut di depan militan bertopeng dalam video yang dirilis 24 September 2014. Militan Aljazair telah memenggal Herve Gourdel, yang diculik Ahad lalu dalam rekaman video yang mirip dengan pemenggalan militan ISIS di Irak. REUTERS/SITE Intel Group
Herve Gourdel (tengah), warga Prancis yang diculik, berlutut di depan militan bertopeng dalam video yang dirilis 24 September 2014. Militan Aljazair telah memenggal Herve Gourdel, yang diculik Ahad lalu dalam rekaman video yang mirip dengan pemenggalan militan ISIS di Irak. REUTERS/SITE Intel Group
Iklan

TEMPO.CO, New York - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan, Indonesia tidak pernah dilobi oleh pihak mana pun dalam kaitan dengan isu Negara Islam Irak dan al-Sham (ISIS).

“Tidak pernah. Negara seperti Amerika Serikat dan Rusia sudah tahu kemandirian Indonesia. Kita tidak pernah menjadi negara untuk dilobi soal apa pun juga,” kata Marty menjawab Tempo tentang dukungan Indonesia terhadap Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang baru saja disahkan. “Kita mengambil sikap berdasarkan kepentingan nasional kita sendiri. Tidak pernah mendengar, tidak pernah menerima lobi dari mereka.” (Baca: Rekrut Anak, ISIS Gunakan Game Grand Theft Auto)

Marty, yang ditemui Seusai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Latvia, Edgards Rinkevics, di gedung Majelis Umum PBB, New York, Kamis, 25 September 2014, menambahkan bahwa pandangan Indonesia mengedepankan penyelesaian komprehensif dalam penanganan ISIS.

“Pandangan Indonesia jelas. Upaya ini harus komprehensif, tidak bisa semata menggunakan pendekatan kekuatan dengan melihat akar permasalahannya, sehingga upaya dari negara-negara tidak menimbulkan masalah baru,” kata Marty. Menurut dia, masalah tersebut juga dibahas dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Latvia, Aljazair, dan Georgia pada hari yang sama.

Indonesia juga menyampaikan keberatan atas penggunaan istilah "fighter" atau pejuang yang disebut dalam resolusi itu. Marty khawatir hal itu akan menjadi semacam pengakuan bahwa mereka adalah pejuang. (Baca: ISIS Ancam Bom Times Square)

“Yang ada adalah teroris bagi kita. Mereka ini tidak ada kewarganegaraannya. Mereka adalah pihak-pihak yang membawa ancaman bagi siapa pun,” kata Marty sembari menyinggung kasus pemenggalan terbaru yang menimpa warga Prancis di Aljazair.

Marty melanjutkan, Indonesia mengedepankan upaya yang inklusif dan komprehensif. Tidak ada negara yang seolah-olah terdepan dalam perang melawan terorisme itu. “Kita semua bersama-sama. Tentu dengan cara-cara seperti yang disampaikan Bapak Presiden kemarin. Intinya, jangan menggunakan kekerasan, kekuatan, tetapi dengan cara-cara kebijakan yang tepat untuk mengatasinya,” kata Marty. (Baca: Paham Ini Jadi Cikal-Bakal ISIS)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah ISIS juga dibahas dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB kemarin. Kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama pertukaran informasi dan intelijen untuk mengatasi ancaman tersebut. Apalagi, pelaku tindakan teror tersebut berasal dari negara-negara yang memiliki kemudahan bepergian ke Indonesia, seperti negara-negara Barat dan Australia.

“Jangan sampai kita kecolongan, misalnya ada seorang warga Australia yang bermaksud buruk ke negara kita,” kata Marty.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa mengadopsi Resolusi 2178 mengenai pejuang asing (foreign fighters) dalam konferensi tingkat tinggi yang digelar pada Rabu, 24 September 2014. Lebih dari 100 negara anggota PBB menjadi pendukung resolusi itu, termasuk Indonesia. Resolusi itu lolos dengan dukungan 15 anggota Dewan Keamanan PBB. (Baca: ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus)

Resolusi menekankan bahwa upaya pemberantasan ISIS harus sesuai dengan Piagam PBB, komprehensif dan tidak menggunakan pendekatan kekerasan, dan mengatasi akar permasalahan. Setelah itu, akan ada kerja sama yang konkret dan tukar-menukar informasi tentang pembatasan perjalanan bagi orang-orang yang diduga terlibat dalam masalah ini. 

NATALIA SANTI

TERPOPULER
RUU Pilkada, Kubu Jokowi di Ambang Kekalahan 
Bendera PKS Dibakar, Jumhur: Massa Marah 
Peta RUU Pilkada: Kubu Prabowo 233, Jokowi 237
LBH Jakarta: Ahok Bisa Laporkan FPI  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

17 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

17 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

26 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

27 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

29 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

29 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

29 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.


Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

29 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia


Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

30 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

30 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.