TEMPO.CO, Jakarta - Malang benar nasib si kecil Kamina. Selama 5 minggu hidup di dunia, tidak sekali pun ia mendapatkan cinta dan kasih sayang dari ibu kandungnya, Ndjole. Yang ada, sang ibu justru menjauhinya, seolah-olah tidak menginginkan kehadirannya. Kamina pun terpaksa diambil dan dipisahkan dari Ndjole demi keselamatannya.
Itulah sepenggal kisah hidup Kamina, seekor bayi gorila berjenis kelamin betina yang baru berusia 5 minggu. Kamina lahir dari seekor induk bernama Ndjole pada 16 Agustus lalu. Keduanya merupakan penghuni Kebun Binatang Oklahoma yang berada di Kota Oklahoma, Amerika Serikat. Entah kenapa, semenjak Kamina lahir, Ndjole tidak mau merawatnya.
Meski petugas kebun binatang berupaya "menumbuhkan" naluri keibuan Ndjole dengan menyatukan mereka di dalam satu ruangan, keselamatan Kamina malah terancam. Akhirnya, Kamina terpaksa diambil dipisahkan dari Ndjole dan dirawat oleh pertugas kebun binatang.
Masalah belum selesai. Dengan usianya yang masih begitu muda dan kondisinya yang masih rapuh, Kamina memerlukan perawatan dan perhatian khusus. Petugas Kebun Binatang Oklahoma rata-rata masih berusia muda dan minim pengalaman merawat anak, khususnya bayi. Mereka pun berupaya mencari ibu pengganti bagi Kamina.
Kebun Binatang Cincinnati adalah pilihan pertama karena kebun binatang ini memiliki tim perawat yang khusus merawat bayi-bayi para penghuni kebun binatang itu. Selain itu, tim ini juga berpengalaman menangani kasus serupa. Bayi gorila bernama Gladys juga pernah mereka rawat karena kasus yang sama.
Di Kebun Binatang Cincinnati, Kamina dirawat oleh tim perawat yang berjumlah 10-15 orang selama 24 jam penuh. Di antara mereka ada 1 orang yang ditunjuk sebagai ibu angkat bagi Kamina. Adalah M’Linzi, wanita 31 tahun, yang menjadi pilihan utama untuk menjadi ibu angkat Kamina. Soalnya, ia berpengalaman sebagai ibu angkat Gladys. Kamina akan dirawat oleh tim perawat selama 3 bulan atau hingga ia siap menjalani kehidupan dan bersosialisasi dengan gorila lain.
Ada yang unik dari tim perawat ini. Saat bertugas, mereka wajib mengenakan kostum dan atribut mirip gorila atau tepatnya mereka menyamar sebagai induk gorila. Tujuannya adalah agar bayi gorila yang mereka rawat merasa aman dan nyaman karena mengira mereka adalah ibunya. Selain itu, tim perawat juga harus berperan dan berperilaku layaknya seekor gorila, seperti berjalan dan mengeluarkan suara-suara seperti gorila, untuk berkomunikasi. Oleh tim perawat, masa proses ini disebut "gorilafikasi".
Meski Kamina dirawat oleh manusia, ia tetap diperkenalkan kepada gorila-gorila penghuni Kebun Binatang Cincinnati. Beruntung di kebun binatang itu ada seekor bayi gorila lain yang bernama Mondika, 7 minggu, sehingga Kamina memiliki teman bermain.
ANISA LUCIANA | USA TODAY | ABC NEWS
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh