Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Melepas 109 Tentara Anak

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ribuan pengungsi Myanmar menuju perbatasan Myanmar Cina di Nansan, Yunnan (31/8). Mereka mulai kembali ke negaranya setelah tentara Myanmar mengalahkan pemberontakan sekelompok etnis. Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Ribuan pengungsi Myanmar menuju perbatasan Myanmar Cina di Nansan, Yunnan (31/8). Mereka mulai kembali ke negaranya setelah tentara Myanmar mengalahkan pemberontakan sekelompok etnis. Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Iklan

TEMPO.CO, Naypyidaw -Myanmar kembali membebaskan 109 anak-anak dan remaja dari angkatan bersenjatanya. Keputusan ini berlangsung dalam sebuah upacara resmi yang dihadiri Menteri Pertahanan Myanmar Letnan Jenderal Wai Lwin. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan sebelumnya. Pada Agustus lalu, Myanmar melepas 91 anak dan remaja dari militer.

“Semakin banyak anak yang keluar dari Tatmadaw (militer Myanmar) merupakan indikasi keseriusan Myanmar untuk mengakhiri praktik buruk merekrut dan menggunakan anak sebagai tentara,” kata Renata Lok-Dessallien, Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB di Myanmar, Kamis 25 September 2014.

Upaya membebaskan anak-anak dari militer mulai berlangsung setelah pemerintah baru Myanmar dan Tatmadaw menandatangani perjanjian dengan PBB pada Juni 2012. Sebanyak 472 anak-anak dan remaja Myanmar telah dilepaskan dari militer sejak saat itu.

Sementara Bertrand Bainvel, perwakilan UNICEF, badan PBB yang mengurusi anak-anak di Myanmar mengatakan kesepakatan bersama antara PBB dan militer Myanmar memberikan akses bagi satuan tugas untuk memantau fasilitas militer dan membuat kebijakan baru yang mencegah perekrutan anak di level batalion.

“Mengakhiri perekrutan tentara anak sangat penting bagi Myanmar yang ingin melindungi hak-hak mereka,” ujar Bainvel.

Keberadaan tentara anak menurut Bainvel, juga menghalangi keinginan Myanmar untuk meningkatkan profesionalitas militernya. Selama 49 tahun terakhir, Myanmar masuk dalam daftar Sekretaris Jenderal PBB sebagai negara yang menggunakan tentara nak, baik oleh militer maupun pemberontak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Bila langkah ini terus berlanjut, kesempatan untuk bekerja sama dengan militer negara lain semakin terbuka,” ucap dia.

PBB juga menyuarakan keprihatinan bahwa tujuh kelompok pemberontak etnis bersenjata di negara itu terus merekrut anak-anak ke dalam barisan mereka dan menyerukan penhentian praktek itu. “Tidak mungkin membangun Myanmar baru tanpa mengakhiri perekrutan anak-anak oleh kelompok bersenjata,” tutur Bainvel.

MYANMAR TIMES | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.