TEMPO.CO, Freetown - Pemerintah Sierra Leone telah "mengurung" warganya selama tiga hari menyusul pelacakan ebola di negara tersebut. Ternyata aturan ini sukses besar. Petugas kesehatan berhasil menemukan ratusan kasus ebola yang belum pernah tercatat sebelumnya.
"Sebanyak 123 orang telah menghubungi petugas kesehatan karena merasa memiliki gejala ebola. Sebanyak 56 warga telah dinyatakan positif terinfeksi, 31 warga negatif, dan 36 lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan," kata Kepala Pusat Operasi Darurat Ebola di Sierra Leone, Stephen Gaojia, seperti dilaporkan TIME, Senin, 22 September 2014. (Baca: Sierra Leone Tutup 3 Hari Demi Razia Ebola)
Pekan lalu, pemerintah Sierra Leone memerintahkan enam juta penduduknya untuk tetap tinggal di rumah selama tiga hari. Bersamaan dengan itu, setidaknya 30 ribu petugas kesehatan, relawan, dan dokter berkeliling untuk memberikan pendidikan tentang ebola dan cara untuk mencegah penyebaran penyakit. (Baca: WHO: Virus Ebola Cepat Menyebar)
"Meskipun kampanye ini telah berakhir, ada kemungkinan kami akan melakukannya lagi," kata Menteri Kesehatan Abubakkar Fofanah.
Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa lebih dari 2.600 orang di Afrika Barat meninggal akibat ebola. Guinea, Liberia, dan Sierra Leone adalah negara dengan laporan kasus terbanyak.
RINDU P. HESTYA | TIME
Berita Lain:
Gadis Ini Dipaksa Ibunya Tidur dengan 1.800 Pria
Rekrut Anak, ISIS Gunakan Game Grand Theft Auto
Terdesak ISIS, 100 Ribu Pengungsi Masuki Turki