TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 4,2 juta warga Skotlandia telah melakukan pengambilan suara untuk menentukan nasib referendum negaranya. Petenis nomor 1 di Inggris kelahiran Skotlandia, Andy Murray, ternyata mendukung referendum Skotlandia. Lewat akun Twitter-nya, Murray yang memiliki 2,7 juta pengikut mengisyaratkan "Ya" untuk pemisahan Skotlandia dengan Kerajaan Inggris.
"Hari besar untuk Skotlandia. Kampanye negatif 'Tidak' (untuk referendum) telah mengubah pandangan saya. Saya tak sabar melihat hasilnya," cuit Murray, seperti dilaporkan The Guardian, Kamis, 18 September 2014. (Baca: Penghitungan Sementara, Skotlandia Tolak Referendum)
Pemenang Kejuaraan Wimbledon 2013 dan Olimpiade untuk Inggris Raya ini awalnya tidak mau terlibat dalam lingkup "politik" semacam ini. Dalam sebuah wawancara pada Maret lalu, Murray mengaku trauma.
Dulu, Murray memang pernah membuat lelucon dan berkata "akan mendukung siapa pun kecuali Inggris" pada Piala Dunia 2006 silam. Akibatnya, petenis peringkat sembilan dunia ini jadi bulan-bulanan netizen. (Baca: Ini Hasil Hitung Cepat Referendum Skotlandia)
"Saya pernah membuat kesalahan pada masa lalu, dan hal itu membuat hidup saya tertekan," kata Murray.
Sejauh ini, referendum kemerdekaan Skotlandia baru menang di dua lokasi dari 32 otoritas di seluruh Skotlandia. Hasil sementara adalah suara "Tidak" untuk dukungan referendum sebanyak 53 persen, dan 45 persen untuk menjadikan Skotlandia negara yang merdeka.
RINDU P. HESTYA | THE GUARDIAN
Berita Lain:
5 Hal Berubah jika Skotlandia Lepas dari Inggris
NSA Beri Intel Israel Info Pribadi Warga Palestina
WHO: Pakistan dan Qatar Negara Terpolusi di Dunia