Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Junta Thailand Perberat Hukuman bagi Penghina Raja

image-gnews
Perdana Menteri baru Thailand Prayuth Chan-ocha, melambaikan tangan setelah mengadiri acara acara ulang tahun ke-21 pembentukan Resimen Infanteri Penjaga Ratu di Chonburi, Thailand (21/8). AP/Sakchai Lalit
Perdana Menteri baru Thailand Prayuth Chan-ocha, melambaikan tangan setelah mengadiri acara acara ulang tahun ke-21 pembentukan Resimen Infanteri Penjaga Ratu di Chonburi, Thailand (21/8). AP/Sakchai Lalit
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok - Pemerintah junta militer Thailand memperberat hukuman bagi siapa saja yang mengeluarkan pernyataan yang menghina atau melecehkan raja dan keluarganya. Pemimpin junta yang baru, Prayuth Chan-ocha menegaskan, pemerintahnya akan memberlakukan langkah-langkah baik hukum maupun psikologi serta teknologi komunikasi untuk melindungi kerajaan dari setiap bentuk penghinaan dan pelecehan.

Penegasan itu disampaikan Prayuth kepada anggota Majelis Legislatif Nasional melalui televisi pada Jumat, 12 September 2014. Ini merupakan pidato pertama Prayuth sebagai pemimpin junta Thailand. (Baca:PBB Khawatirkan HAM di Bawah Junta Thailand )

"Kami akan menggunakan langkah-langkah hukum, psikologi, dan teknologi komunikasi untuk menentang orang-orang yang tidak mempedulikannya," ucap Prayuth.

Sejak militer mengendalikan pemerintahan Thailand pada 22 Mei lalu, Prayuth menegaskan komitmennya melindungi kerajaan. "Kerajaan merupakan pilar kunci bagi negara kami untuk menciptakan kesatuan nasional," kata Prayuth. (Baca:Jenderal Pemimpin Kudeta Jadi PM Baru Thailand)

Amnesty International sebelumnya menyatakan, sejak kudeta Mei lalu, sejumlah orang telah didakwa dengan pasal penghinaan terhadap keluarga kerajaan. Hukum yang mengatur tentang sanksi bagi penghina raja dan keluarga Kerajaan Thailand dianggap paling berat di dunia. Setiap orang yang terbukti melanggar hukum penghinaan terhadap raja dan keluarganya dibui 15 tahun penjara.

Pada Agustus lalu, seorang musikus berusia 28 tahun dihukum 15 tahun penjara karena status di Facebook-nya mengenai kerajaan pada era 2010 dan 2011 dianggap menghina raja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru-baru ini, seorang sopir taksi dibui selama 2,5 tahun karena pernyataannya dianggap anti-kerajaan. Sopir taksi ini dilaporkan oleh penumpangnya, seorang dosen, yang merekam pembicaraan mereka dengan alat perekam di telepon selulernya.  

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Baca juga:
Amien Biarkan Bima Arya Dukung Piilkada Langsung
11 Kerugian Rakyat Jika Pilkada Harus Lewat DPRD
Jaksa Patahkan Kesaksian Mertua Anas Soal Dollar 
Surya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina 
PAN: Pilkada Langsung Itu Budaya Barat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

24 Agustus 2023

Perdana Menteri baru Thailand Srettha Thavisin bertemu dengan mantan Perdana Menteri sementara Prayuth Chan-ocha di gedung pemerintah di Bangkok, Thailand 24 Agustus 2023. Government House/Handouts via REUTERS
PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.


Kalah Pemilu, PM Prayuth Mundur dari Politik dan Klaim Berhasil Majukan Thailand

11 Juli 2023

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menghadiri pengundian penggunaan daftar partai untuk pemilu mendatang menjelang acara komisi pemilu di Bangkok, Thailand, 4 April 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Kalah Pemilu, PM Prayuth Mundur dari Politik dan Klaim Berhasil Majukan Thailand

Prayuth Chan-ocha mengumumkan pengunduran dirinya dari politik Thailand, sembilan tahun setelah ia mengambil alih kekuasaan dengan kudeta


Massa di Bangkok Dukung Pita Limjaroenrat Jelang Pemungutan Suara PM Thailand

10 Juli 2023

Pemimpin Partai Maju Pita Limjaroenrat menyapa para pendukungnya dalam rapat umum menjelang pemungutan suara untuk perdana menteri baru pada 13 Juli, di Bangkok, Thailand, 9 Juli 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Massa di Bangkok Dukung Pita Limjaroenrat Jelang Pemungutan Suara PM Thailand

Ratusan pendukung kandidat kuat perdana menteri Thailand Pita Limjaroenrat berunjuk rasa di ibu kota Bangkok menjelang pemungutan suara parlemen untuk kepala pemerintahan baru negara itu.


Thailand Klarifikasi Pertemuan dengan Junta Myanmar: ASEAN Harusnya Terima Kasih

20 Juni 2023

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menghadiri pengundian penggunaan daftar partai untuk pemilu mendatang menjelang acara komisi pemilu di Bangkok, Thailand, 4 April 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Thailand Klarifikasi Pertemuan dengan Junta Myanmar: ASEAN Harusnya Terima Kasih

Thailand meyakini dialog dengan Junta Myanmar diperlukan untuk melindungi perbatasannya dengan negara yang dilanda perselisihan, bahkan ketika tetangga utama Asia Tenggara atau ASEAN menjauh.


Oposisi Menang atas Partai Militer dalam Pemilu Thailand yang Sensasional

15 Mei 2023

Pemimpin partai Pergerakan Maju dan calon perdana menteri, Pita Limjaroenrat, melambai ke kerumunan saat pemilihan umum di Bangkok, Thailand, 14 Mei 2023. REUTERS/Jorge Silva
Oposisi Menang atas Partai Militer dalam Pemilu Thailand yang Sensasional

Partai Move Forward membawa Pemilu Thailand ke level berikutnya dengan reformasi institusional, sebuah medan tempur baru dalam politik negeri itu.


Profil Prayuth Chan-ocha: PM Thailand yang Maju Kembali Pada Pemilu Thailand 2023

7 Mei 2023

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menghadiri pengundian penggunaan daftar partai untuk pemilu mendatang menjelang acara komisi pemilu di Bangkok, Thailand, 4 April 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Profil Prayuth Chan-ocha: PM Thailand yang Maju Kembali Pada Pemilu Thailand 2023

Di Pemilu Thailand pekan depan, nantinya Prayuth berhadapan dengan penantang kuat Paetongtarn Shinawatra dari Partai Pheu Thai


Kandidat PM Thailand: dari Menkes Pro-ganja hingga Putri Mantan Penguasa

5 April 2023

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menghadiri pengundian penggunaan daftar partai untuk pemilu mendatang menjelang acara komisi pemilu di Bangkok, Thailand, 4 April 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Kandidat PM Thailand: dari Menkes Pro-ganja hingga Putri Mantan Penguasa

Meski memimpin jajak pendapat, langkah putri Thaksin dalam pemilu Thailand belum diputuskan oleh partainya.


Thailand Bubarkan Parlemen untuk Pemilihan Umum Mei

21 Maret 2023

Paetongtarn Shinawatra dan  Prayuth Chan-ocha (Foto REUTERS)
Thailand Bubarkan Parlemen untuk Pemilihan Umum Mei

Thailand membubarkan parlemennya pada Senin untuk membuka jalan bagi pemilihan umum pada Mei mendatang.


Menyongsong Pemilu Thailand, Pemerintah Bersiap Bubarkan Parlemen

17 Maret 2023

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha berkampanye sebagai kandidat Perdana Menteri untuk Partai Persatuan Bangsa Thailand (Partai Ruam Thai Sang Chart) menjelang pemilihan umum tahun ini di Bangkok, Thailand, 9 Januari 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Menyongsong Pemilu Thailand, Pemerintah Bersiap Bubarkan Parlemen

Putri Thaksin Shinawatra, Paetongtarn, menjadi penantang kuat Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dalam pemilu Thailand.


Sebelum Masa Jabatan Berakhir, Perdana Menteri Thailand Bubarkan Parlemen

17 Februari 2023

PM Thailand, Prayuth Chan-ocha. AP
Sebelum Masa Jabatan Berakhir, Perdana Menteri Thailand Bubarkan Parlemen

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha sudah menentukan kapan parlemen akan dibubarkan.