TEMPO.CO, Dubai - Setelah membangun gedung tertinggi di dunia, membuat lereng ski dalam ruangan, dan menjadikan Lamborghini sebagai mobil polisi, Dubai kembali memamerkan kemewahannya. Dubai menawarkan anggur (wine) putih non-alkohol dengan bagian dasarnya berkilauan karena lapis emas 24 karat yang dapat dimakan.
Sebotol ramping anggur yang diklaim halal ini dijual seharga US$ 150 atau Rp 1,65 juta. Maklum, Dubai memang menyasar turis bergaya hidup mewah untuk mampir. “Emas di dasarnya untuk menambah unsur kesenangan, fantastis, artifisal. Itulah Dubai,” kata Tony Colley, Kepala Manajer Lootah Premium Foods yang mendistribusikan wine ini.
Pemilik Restoran Bystro yang menjual anggur ini, Josh Benson, menyebut ide menambahkan emas dimulai beberapa pekan lalu. Namun penjualan wine tanpa alkohol sudah dilakukan beberapa bulan. Benson mengaku penjualannya baik. “Untuk orang-orang yang tidak bisa minum (alkohol), ini lebih baik untuk diminum bersama steak, daripada Pepsi,” ujarnya.
Wine ini diproduksi Dismark Products, perusahaan Spanyol yang menghasilkan anggur merah dan putih non-alkohol. Anggur dipanen dari ladang di Spanyol, lalu menggunakan teknik Jerman untuk menyingkirkan alkoholnya.
Ide wine tanpa alkohol bukan hal baru. Hanya, menurut Colley, produk ini berbeda karena tidak memasukkan gliserin, gula, dan bahan tambahan.
Dan Zvinca, salah satu pengunjung restoran yang mencicipi wine tersebut mengaku terkejut karena rasanya enak. “Menurut saya, ini pengganti yang bagus. Rasanya seperti yang asli.”
Meski Islam tidak memperbolehkan konsumsi alkohol, aturan itu diterapkan berbeda di negara-negara Timur Tengah. Negara kawasan Teluk adalah mayoritas pengkonsumsi wine. Colley memesan 26 ribu botol per bulan untuk didistribusikan per bulannya. Itu mencakup anggur merah dan putih, termasuk anggur lapis emas ini.
DAILY STAR | ATMI PERTIWI
Berita Lainnya:
Korea Akan Naikkan Harga Rokok Dua Kali Lipat
Museum 9/11 Akhirnya Dibuka untuk Umum
Vancouver Pindahkan Patung Misterius Setan Ereksi
Kisah Sedih Serena, Balita Korban Wabah EColi
Terpidana Kasus Penembakan di Ohio Melarikan Diri