TEMPO.CO, Abuja - Gara-gara dinilai menyinggung perasaan warga Nigeria dan dianggap menjijikkan, spanduk kampanye Presiden Nigeria Goodluck Jonathan akhirnya diturunkan. Spanduk yang banyak terpampang di Ibu Kota Abuja tersebut bertuliskan "Bring Back Jonathan 2015" atau "Bawa Kembali Jonathan (pada pemilu) 2015".
Kalimat pada spanduk itu mirip dengan kalimat "bring back our girls" yang ramai dikampanyekan di media sosial. Kampanye itu digalakkan untuk membebaskan 200 siswi Nigeria yang diculik milisi Boko Haram sejak 14 April lalu dari sebuah sekolah asrama di Chibok. (Baca: 200 Siswi Nigeria Diculik Boko Haram)
Mengutip laporan BBC, Rabu, 10 September 2014, pernyataan dari Kantor Kepresidenan Nigeria menyebutkan Goodluck Jonathan dan banyak warga Nigeria merasa spanduk untuk pemilihan presiden pada 2015 mendatang itu menyinggung perasaan dan menjijikkan.
Tagar Bring Back Our Girls (#BringBackOurGirls) mendapat dukungan luas dari warga dunia dan juga beberapa tokoh untuk memberi tekanan kepada pemerintah Nigeria agar lebih bertindak aktif menghadapi penculikan itu. (Baca: Malala Desak Boko Haram Bebaskan Ratusan Siswa)
Hingga saat ini ratusan siswa tersebut masih menjadi sandera Boko Haram. Pemerintah Nigeria banyak mendapat kritik dan tekanan karena dianggap tidak cukup bertindak untuk menyelamatkan mereka.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Pemimpin Pemberontak Suriah Tewas Dibom
Masjid di Pakistan Ambruk, 18 Orang Tewas
Tak Bisa Bayar Mahar, Wanita Ini Dikurung 3 Tahun