TEMPO.CO, Hanoi - Vietnam menuduh pihak berwenang Cina menyiksa sejumlah nelayannya. "Atas kejadian tersebut, Vietnam meminta Cina melakukan penyelidikan dan menghukum siapa saja yang terlibat dalam penyiksaan serta memberikan kompensasi kepada para nelayan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh, Rabu, 10 September 2014.
Tuduhan tersebut kian meningkatkan ketegangan hubungan kedua negara yang dipicu perselisihan wilayah di antara dua negara komunis itu. (Baca juga: Cina Siap Lawan Vietnam di Laut Cina Selatan)
Kementerian Luar Negeri Vietnam dalam pernyataannya mengatakan satu kapal nelayan Vietnam yang sedang mencari ikan di dekat Kepulauan Paracel pada 15 Agustus 2014 dicegat dua kapal cepat Cina.
Pernyataan Kementerian yang diwartakan kantor berita AP pada Rabu, 10 September 2014, ini juga menerangkan bahwa kapal cepat Cina merusak kapal, menyita properti, dan memukuli nelayan. Sebelumnya, awal Agustus 2014, kapal Cina juga mengganggu dua kapal nelayan Vietnam.
Selama ini Kepulauan Paracel diakui milik Cina. Namun Vietnam merasa kepulauan tersebut miliknya. Hubungan antara Hanoi dan Beijing terjun bebas ke titik terendah dalam beberapa tahun ini menyusul adanya pengeboran minyak Cina di lepas pantai dekat Kepulauan Paracel pada Mei 2014.
Untuk melindungi kegiatan pengeboran minyak, Negeri Tirai Bambu mengirimkan armada kapal perang. Adapun Vietnam membalasnya dengan mengerahkan kapal penjaga pantai dan kapal patroli laut guna mengusir armada Cina. Kapal dari kedua negara itu kerap bergesekan di lokasi dekat pengeboran.
Hingga berita diturunkan, belum ada tanggapan dari Cina soal tuduhan Vietnam.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf
Jokowi: RUU Pilkada Potong Kedaulatan Rakyat
Demi Prabowo, PKS Setuju Pilkada Lewat DPRD