TEMPO.CO, Lahore - Sedikitnya sembilan jemaah tewas ketika atap masjid runtuh di Kota Lahore, timur Pakistan, pada Selasa, 9 September 2014. Sementara itu, pejabat penyelamatan menyatakan, sejumlah jemaah lain dikhawatirkan masih terkubur.
“Sembilan mayat telah ditarik keluar dari puing-puing atap. Sementara itu, tidak diketahui jumlah orang yang masih dikubur,” kata Jam Sajjad, pejabat penyelamatan Pakistan, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa kemarin.
Sajjad menuturkan pihaknya merasa khawatir bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat. “Jalan-jalan di sana sangat ramai sehingga menghalangi mesin berat untuk membantu penyelamatan,” tutur Sajjad.
Setidaknya ada 30 orang di dalam masjid sore itu. Zahid Bahsir, 35 tahun, yang kini tengah dirawat di rumah sakit karena cedera di kepala dan bahu, menuturkan atap runtuh saat mereka doa bersama. Suara keras terdengar, disusul dengan runtuhnya debu dan puing-puing.
Menteri Makanan Pakistan menuturkan hujan yang baru-baru ini menyebabkan banjir mematikan di wilayah Kashmir, diduga kuat berkontribusi terhadap runtuhnya atap masjid ini. (Baca: Banjir India Sudah Menelan Lebih dari 400 Nyawa)
ANINGTIAS JATMIKA | CHANNEL NEWS ASIA
Terpopuler
Liga Arab Sepakat Gempur ISIS Bersama
Milisi Wanita ISIS Bentuk Brigade Al-Khansaa
Inggris Tangkap 12 Orang Terkait Algojo ISIS