TEMPO.CO, Kabul - Para anggota militan Afganistan yang bersekutu dengan Taliban tengah mempertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini menyebut diri sebagai Negara Islam (IS/DI). (Baca: Wanita Inggris Rilis Video Ajakan ISIS)
Kepada BBC, Selasa, 2 September 2014, salah satu komandan militan di Afganistan, Mirwais, mengatakan jika ISIS memang merupakan kekhalifahan sejati, maka mereka ingin bergabung dengannya. “Jika mereka memang memenuhi syarat, kami yakin pemimpin kami akan menyatakan kesetiaan kepada ISIS,” kata Mirwais. (Baca: Dalam Sebulan, ISIS Bisa Rekrut 6.000 Jihadis Baru)
Tak hanya berencana untuk bergabung dengan ISIS, militan Afganistan juga memuji keberhasilan ISIS mendirikan kekhalifahan. “Mereka memang pejuang hebat. Kami berdoa untuk mereka,” ujar Mirwais.
Ancaman ini sangat mengkhawatirkan. Jika Taliban memang akhirnya bergabung dengan ISIS, hal ini akan memberi dimensi baru terhadap perlawanan bersenjata yang sekarang sedang berlangsung. Apalagi Afganistan kini sedang goyang akibat perselisihan mengenai pemilu presiden.
Pemilihan presiden yang diadakan bulan Juni itu masih terus dipersengketakan. Belum ditetapkan siapa yang akan memimpin negara tersebut. Saat ini penghitungan ulang suara masih terus dilangsungkan di tengah ketegangan yang masih membayang.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat
7 Pemimpin Dunia Dilarang Belanja di Bandara Rusia
Fidel Castro Sebut NATO Mirip Nazi