Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat  

image-gnews
Pihak Miss Asia Pacific World 2014 mengatakan, mereka telah membiayai operasi payudara May Myat Noe sebesar Rp 116 juta, tindakan ini diambil untuk mengorbitkan Noe sebagai penyanyi. Facebook.com
Pihak Miss Asia Pacific World 2014 mengatakan, mereka telah membiayai operasi payudara May Myat Noe sebesar Rp 116 juta, tindakan ini diambil untuk mengorbitkan Noe sebagai penyanyi. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO - Malang benar nasib May Myat Noe. Gadis berusia 18 tahun asal Myanmar ini adalah pemenang kontes ratu kecantikan Miss Asia Pacific World 2014. Namun sayang, hanya sesaat ia dapat mengecap indahnya menjadi seorang ratu. Pada 29 Agustus 2014, gelar ratu kecantikan yang disandangnya dicopot oleh pihak penyelenggara kontes. Tak hanya itu, May pun kini harus menghadapi tuduhan 'telah melarikan tiara' yang dilayangkan kepadanya. Menanggapi semua itu, May pun mengadakan konferensi pers pada Selasa, 2 September 2014.

Dalam konferensi persnya, May mengatakan bahwa ia dipaksa berbohong oleh pihak penyelenggara mengenai usianya. May juga dituduh bahwa kecantikan yang ia miliki adalah hasil operasi plastik, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Selain itu, pihak penyelenggara juga menyatakan bahwa May memiliki kepribadian yang tidak baik, seperti melakukan kebohongan dan berperilaku tidak sopan, sehingga gelarnya dicopot. Terlebih saat May kembali ke negaranya dari Seoul, Korea Selatan, membawa serta tiaranya. Tuduhan 'membawa kabur tiara' pun segera dilayangkan kepadanya.

Pihak May pun menolak segala tuduhan tersebut. Pembelaan May, dirinya tidak mengetahui jika gelarnya dicopot. Oleh karenanya, ia tidak merasa bersalah telah membawa tiaranya bersamanya saat kembali ke Myanmar. May menuntut balik pihak penyelenggara. Ia menuntut mereka untuk meminta maaf atas segala tuduhan mereka kepadanya, baru ia akan mengembalikan tiara seharga $100,000 itu kepada mereka.

Belakangan terungkap bahwa ada ketidaksepakatan antara pihak penyelenggara dengan ibunda May, terutama tentang sistem manajemen May. Sang ibunda menginginkan dirinya yang memanajeri May. Namun, di sisi lain, pihak penyelenggara juga merasa berhak untuk memanajeri May, terlebih status May yang berada dalam kontrak sebagai pemenang kontes ratu kecantikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini tersiar kabar bahwa pihak penyelenggara akan melibatkan pihak kepolisian untuk mengatasi kasus ini, termasuk untuk mengambil kembali tiara dari May.

ANISA LUCIANA | ABC NEWS | BBC.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.