TEMPO.CO, Den Haag - Setelah berencana mebangun pangkalan militer tambahan di Eropa Timur, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan membentuk satu misi baru terbatas di Afganistan utara, sebagaimana dilaporkan kantor berita Xinhua, Senin, 1 September 2014. (Baca: NATO Siapkan 5 Pangkalan Tambahan di Eropa Timur)
Misi NATO yang dipimpin Jerman tersebut bertujuan melatih polisi dan prajurit Afganistan di bagian utara negara tersebut. Misi ini mulai berjalan pada 1 Januari 2015.
Sebelumnya, pada Juni lalu, Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans dan Menteri Pertahanan Jeanine Hennis-Placchart telah mengumumkan kemungkinan pembentukan satu misi baru terbatas di Afghanistan utara.
Misi terakhir Belanda, yang juga adalah misi pelatihan polisi, berlangsung dari Juni 2011 sampai Juli 2013. Misi itu didahului oleh satu misi militer di Uruzgan, Afganistan, dari 2006 sampai 2010.
NATO dan tentara Amerika Serikat telah lama diminta hengkang dari Afganistan oleh mantan presiden Hamid Karzai. (Baca: Karzai : Afganistan Tak Butuh Tentara Amerika)
“Saya ingin mengatakan kepada semua negara asing yang mungkin karena terbiasa atau mungkin karena ingin mengganggu (konflik Afghanistan) bahwa mereka tidak boleh mengganggu,” ujar Karzai dalam pidato terakhirnya pada Maret lalu, seperti dilaporkan Time.
Namun, meski Presiden AS Barack Obama menyatakan perang terpanjang Amerika akan segera berakhir, AS akan tetap memberikan bantuan kecil kepada Afganistan hingga akhir tahun. “Bersama NATO, AS akan melakukan dua misi kecil, yakni memberikan pelatihan dan membantu tentara Afganistan, serta operasi kontraterorisme untuk mengejar sisa-sisa Al-Qaidah,” tutur Obama. (Baca: Militer AS Sodorkan Dua Opsi Soal Afganistan)
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA | TIME
Terpopuler
Kibarkan Bendera Putih, Tentara Ukraina Dibantai
Gali Pasir di Pantai, Bocah Ini Tewas Tertimbun
Yahudi Ortodoks Diusir di Guatemala