TEMPO.CO, Brussels - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berencana mendirikan lima pangkalan militer tambahan di Eropa Timur. Menurut surat kabar Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung, yang dikutip dari kantor berita Rusia RIA Novosti, Ahad, 31 Agustus 2014, 4.000 personel militer akan ditempatkan di sana.
Langkah ini diambil NATO untuk menjamin perlindungan negara-negara anggota aliansi dari ancaman yang mungkin ditimbulkan Rusia, setelah NATO menganggap kebijakan Rusia di Ukraina sebagai pelanggaran kedaulatannya. (Baca: NATO: 1.000 Tentara Rusia Masuki Ukraina)
Awal pekan ini, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen menyatakan aliansi ini untuk pertama kalinya akan mengerahkan pasukan di pangkalan baru Eropa Timur.
Menanggapi hal ini, Rusia menyatakan perluasan kehadiran militer NATO di wilayah tersebut akan mengancam stabilitas Atlantik Euro. Rusia juga berjanji merespons tindakan NATO sebagai upaya untuk mempertahankan keamanan nasional. Memang, Rusia telah berulang kali menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kehadiran militer NATO.
Setelah reunifikasi Krimea dengan Rusia pada Maret 2014 lalu, NATO telah meningkatkan kehadiran militernya di dekat perbatasan Rusia. Secara khusus, mereka mengirimkan sejumlah kapal perang ke Laut Hitam dan memperkuat misi patroli udara di wilayah udara negara-negara Baltik. (Baca: NATO: Militer Rusia Membesar di Perbatasan Ukraina)
Selain itu, pada April, Amerika Serikat juga mengirim empat unit pesawat udara ke Polandia, Latvia, Lituania, dan Estonia untuk mendukung sekutu NATO di tengah pertempuran di timur Ukraina.
ANINGTIAS JATMIKA | RIA NOVOSTI
Terpopuler
Kibarkan Bendera Putih, Tentara Ukraina Dibantai
Wanita Inggris Rilis Video Ajakan ISIS
Yahudi Ortodoks Diusir di Guatemala