TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Maskapai penerbangan Malaysia Airlines, Jumat, 29 Agustus 2014, memecat 6.000 karyawan sebagai bagian dari upaya mendongkrak nama perusahaan yang anjlok akibat dihantam bencana hilangnya dua jet penumpang mereka. Jumlah tersebut mewakili 30 persen dari 20 ribu pegawai maskapai.
Khazanah Nasional, perusahaan investasi negara yang memiliki 69 persen saham di maskapai tersebut, mengatakan, selain mengurangi jumlah karyawan, mereka juga akan mendirikan perusahaan baru yang akan mengambil alih seluruh bisnis Malaysia Airlines.
Perubahan dan investasi baru ini akan membutuhkan dana sebesar 6 juta ringgit atau sekitar Rp 22,352 triliun. "Kebijakan ini diambil demi menghidupkan kembali maskapai penerbangan nasional," ujar Direktur Utama Khazanah, Azman Mokhtar, Jumat, 29 Agustus 2014.
Sebelumnya, Malaysia Airlines dihantam bencana hilangnya pesawat jet MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Akibat bencana tersebut, seluruh penumpang dan awak pesawat berjumlah 239 orang tewas. Belum usai penyelidikan penyebab jatuhnya burung besi tersebut, pada Juli 2014, maskapai ini kehilangan pesawatnya yang sedang mengangkut 298 penumpang karena ditembak jatuh oleh pemberontak di langit Ukraina.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Baca juga:
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Ajukan Konsep Gerindra, Suhardi Ditolak Prabowo