TEMPO.CO, Damaskus - Sebanyak 43 tentara penjaga perdamaian PBB yang berasal dari Fiji ditangkap oleh militan Suriah di Dataran Tinggi Golan yang berbatasan dengan Israel. Sebanyak 83 orang lainnya yang berasal dari Filipina terjebak di wilayah tersebut.
“Penahanan ini terjadi selama periode peningkatan pertempuran antara militer Suriah dan milisi Suriah sejak kemarin,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric seperti dikutip dari Reuters hari ini. (Baca: 21 Penjaga Perdamaian PBB Ditahan di Golan)
Dujarric menuturkan mereka yang tergabung dalam United Nations Disengagement Observer Force (UNDOF) dtahan di wilayah Al-Qunaytirah. Di lain pihak, sebanyak 81 tentara lain terperangkap di sekitar Ar Ruwayhinah dan Burayqah.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Filipina mengatakan dalam bahwa milisi telah mengepung perkemahan kontingen Filipina dengan menyandera tentara Fiji di belakangnya. Para milisi menuntut agar pasukan Filipina menyerahkan senjata mereka. Namun, pasukan Filipina menolak sehingga mereka malah terjebak dan tidak bisa bergerak.
Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras penahanan pasukan penjaga perdamaian dan menyerukan pembebasan mereka dengan segera. (Baca: PBB Tunjuk Wanita Pertama Penjaga Perdamaian Dunia)
Sebelumnya pada Rabu, 27 Agustus 2014 malam dilaporkan bahwa milisi Suriah, termasuk kelompok pemberontak Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, telah menyerbu perlintasan Quneitra dan memicu baku tembak dengan Israel.
Wilayah yang terletak di Dataran Tinggi Golan ini merupakan satu-satunya perlintasan perbatasan antara Suriah dan Israel. Sebagian wilayah dikuasai Suriah dan sisanya dikuasai Israel.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Terpopuler
'KPK' Hong Kong Gerebek Rumah Bos Media Raksasa
Simpatisan ISIS Beberkan Rencana Teror Biologis
Erdogan Dilantik Jadi Presiden Turki Hari Ini