TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan wabah mematikan ebola di Afrika Barat dapat menginfeksi lebih 20.000 orang sebelum dapat dikendalikan. Badan PBB tersebut mengatakan jumlah kasus kemungkinan sudah lebih tinggi empat kali lipat dibandingkan dengan 3.000 orang yang tercatat saat ini. (Baca: Ebola Mulai Ganggu ekonomi Afrika Barat)
Mengutip laporan BBC hari ini, saat mengumumkan rencana aksi WHO dalam mengatasi wabah ini, Asisten Direktur Jenderal WHO Bruce Aylward mengatakan pada sejumlah daerah, "Jumlah kasus sebenarnya kemungkinan dua hingga empat kali lebih tinggi dibanding yang saat ini dilaporkan." (Baca: Sekitar 120 Pekerja Medis Tewas Akibat Ebola)
Pejabat WHO tersebut mengatakan kemungkinan adanya 20.000 kasus itu merupakan skala yang tak pernah terpikirkan sebelumnya terkait dengan wabah ebola. "Sampai sejauh ini, menurut data PBB, sudah 1.552 orang tewas di Liberia, Sierra Leone, Guinea, dan Nigeria akibat virus tersebut. (Baca: Presiden Liberia Pecat Menteri yang 'Takut' Ebola)
Untuk menanggulangi masalah ini, WHO memerlukan dana sebesar US$ 489 juta dalam sembilan bulan. Tak hanya itu, sekitar 750 pekerja internasional dan 12.000 pekerja nasional juga diperlukan untuk tetap berada di Afrika Barat.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
'KPK' Hong Kong Gerebek Rumah Bos Media Raksasa
Simpatisan ISIS Beberkan Rencana Teror Biologis
Erdogan Dilantik Jadi Presiden Turki Hari Ini