Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembebasan Abhisit Menuai Protes di Thailand

image-gnews
Mantan Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva. wikipedia.org
Mantan Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok -- Mantan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva dan wakilnya, Suthep Thaugsuban, dibebaskan dari tuduhan pembunuhan. Putusan Mahkamah Agung Thailand ini menuai protes dari banyak pihak.

"Ini belum berakhir," kata pengacara pihak penggugat, Departemen Penyelidikan Khusus (DSI), Chokchai Angkaew, Kamis, 28 Agustus 2014, seperti dilansir Telegraph.

Selain itu, Komisi Antikorupsi Thailand bersiap untuk mengajukan banding terhadap putusan MA itu. Menurut mereka, ada kekuatan politik yang mempengaruhi putusan. Jika ada bukti-bukti baru yang mendasar, dakwaan bisa dilanjutkan ke Divisi Bagian Kejahatan Politik Mahkamah Agung Thailand. (Baca:Eks PM Thailand Bebas dari Dakwaan Pembunuhan)

Time memberitakan putusan membebaskan Abhisit dan Suthep dari tuntutan hukum akan menuai protes kelompok Kaos Merah pro Thaksin Sinawatra, mantan perdana menteri yang ikut dalam kudeta militer Mei 2010 saat Abhisit masih berkuasa. Mereka tak akan terima hasil ini karena mereka percaya Abhisit dan Suthep adalah dalang di balik terbunuhnya 90 warga Thailand saat aksi demo merebak 2010.

Abhisit dan Suthep pada Kamis, 6 Desember 2012 menghadapi dakwaan pembunuhan atas kematian seorang sopir taksi yang tewas dalam aksi unjuk rasa pada September 2010.

"Mereka didakwa karena memerintahkan tentara menggunakan senjata dan peluru tajam yang mengakibatkan kematian warga sipil," kata Kepala Departemen Penyelidikan Khusus (DSI) Tarit Pengdith.

Keputusan ini merupakan dakwaan pertama bagi pemerintahan Abhisit yang diambil atas kesepakatan DSI, polisi, dan jaksa Thailand. "Kami mendasarkan pada kesaksian dan putusan pengadilan yang menyatakan kematian Phan Kamkong disebabkan tembakan tentara," ujar Tarit.(Baca:Eks Perdana Menteri Thailand Didakwa Membunuh)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu, Abhisit tidak dapat dimintai konfirmasinya. Namun, kepada AFP, pria berusia 48 tahun itu pernah menegaskan insiden itu merupakan tanggung jawab kelompok Kaus Merah. "Sebagai pemerintah, saya bertugas mengembalikan keamanan," tutur Abhisit.

Abhisit dan Suthep divonis bebas setelah pengadilan mengatakan bahwa tindakan mereka saat itu tak menyalahi aturan. Hakim menganggap keputusan mereka saat itu adalah tindakan yang tepat oleh pemangku kekuasaan saat dalam keadaan darurat.

YOLANDA RYAN ARMINDYA| TELEGRAPH| TIME

Baca juga:
HSG Diprediksi Menguat Hari Ini
Jenazah Suhardi Dibawa ke Jogja Pagi Ini
Jakarta Diselimuti Awan Tebal Hari Ini
KPK Minta Akses untuk Audit Proyek Alustita TNI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.