TEMPO.CO, Madrid - Produsen pakaian asal Spanyol, Zara, menarik kaus bergaris ala pelaut untuk anak-anak pada hari Rabu. Kaus dengan aplikasi bintang kuning besar di bagian dada ini dianggap menyerupai seragam yang dipaksakan Nazi untuk dikenakan kaum Yahudi di Eropa.
Kaus bergaris biru putih ini adalah koleksi terbaru Zara untuk musim ini. Namun baru beberapa saat terpajang, sejumlah protes dilayangkan. Terutama, terkait dengan perpaduan kaus bergaris itu dengan bintang segi enam di dada.
Dalam pernyataannya, Zara menyatakan tak ada niat membuat seragam mirip tahanan Nazi dalam koleksinya. "Penyematan tanda bintang terinspirasi oleh bintang yang biasa dipakai oleh sherif di Barat," kata pernyataan perusahaan. "Tak ada niat desain itu dikaitkan dengan Nazi."
Selama dominasi Jerman pada tahun 1930-an dan selama Perang Dunia II, Nazi memaksa penduduk sipil Yahudi di Jerman untuk memakai seragam serupa. Begitu juga di negara-negara yang diduduki, kaum Yahudi dipaksa untuk memakai lencana kuning dalam bentuk Bintang Daud.
"Kami memahami sensitivitas subyek dan tentu saja kami mohon maaf kepada pelanggan kami," kata pernyataan itu.
Ini bukan kali pertama merek fashion ternama asal Spanyol ini menuai polemik. Pada 2007, perusahaan yang merupakan bagian dari kelompok Inditex itu dikritik karena menjual tas bordir dengan lambang swastika Nazi. Zara berdalih, penambahan lambang itu dilakukan oleh pemasok di luar pengetahuan mereka.
REUTERS | INDAH P.