TEMPO.CO, Boston - Peter Theo Curtis, wartawan asal Amerika Serikat yang ditahan selama 22 bulan di Suriah, kembali dengan selamat ke negaranya. Dia dibebaskan dua hari lalu dari penahanan kelompok ekstremis Al Nusra.
Juru bicara keluarga Curtis, Betsy Sullivan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Curtis tiba di Newark Liberty International Airport pada Selasa sore setelah meninggalkan Tel Aviv. Menjelang malam, ia bertemu kembali dengan ibunya, Nancy Curtis, di Boston.
Nancy menyatakan "sangat berutang budi" kepada pejabat AS yang aktif melakukan negosiasi pembebasan anaknya. "Kata-kata tak cukup untuk menyatakan perasaan saya, untuk mereka yang mengirimkannya kembali pada saya," katanya.
Pekan lalu, wartawan James Foley, yang juga diculik pada tahun 2012 saat meliput pemberontakan di Suriah, tewas. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang menyanderanya mengunggah video yang menunjukkan eksekusinya.
Para ekstremis mengatakan mereka membunuh wartawan lepas Global Post itu sebagai pembalasan atas serangan udara AS terhadap posisi ISIS di Irak utara. Sebelumnya mereka meminta tebusan sejumlah uang untuk pembebasannya.
Dengan pembebasan Curtis, berarti tinggal satu wartawan lagi asal AS yang masih ditahan di Suriah. Austin Tice dari Houston, yang bekerja sebagai wartawan lepas di Suriah, menghilang pada bulan Agustus 2012. Ia diyakini ditahan oleh pemerintah Suriah.
NEW YORK POST | INDAH P.