Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diam-diam Mesir dan Uni Emirat Arab Serang Tripoli

image-gnews
Asap tebal membumbung di luar masjid al-Taqwa, satu dari dua masjid yang terkena ledakan, di Tripoli, Lebanon, Jumat (23/8). Setidaknya 27 orang tewas dalam ledakan ini. REUTERS/Omar Ibrahim
Asap tebal membumbung di luar masjid al-Taqwa, satu dari dua masjid yang terkena ledakan, di Tripoli, Lebanon, Jumat (23/8). Setidaknya 27 orang tewas dalam ledakan ini. REUTERS/Omar Ibrahim
Iklan

TEMPO.CO, Tripoli - Pasukan tempur Mesir dan Uni Emirat Arab menyerang basis kekuatan milisi di Tripoli, Libya, dalam seminggu terakhir. Kehadiran pasukan tempur negara-negara Arab itu dibuat rahasia, sehingga mengagetkan Amerika Serikat.

Seperti dilansir The New York Times,  Senin, 25 Agustus 2014, pasukan tempur Mesir dan Uni Emirat Arab tidak memberitahukan aksi militer mereka di Libya. Sekitar sebulan lalu, pasukan khusus Mesir dan Uni Emirat Arab diduga berhasil menghancurkan kamp milisi Islam di Kota Derna, di wilayah timur Libya. (Baca:122 WNI di Libya Telah Dievakuasi )

Uni Emirat Arab adalah negara dengan pasukan udara yang paling efektif di Timur Tengah. Peralatan dan pelatihan pilot militer mereka berasal dari Amerika Serikat. Namun tidak jelas apakah pesawat atau senjata yang dipakai Uni Emirat Arab untuk menyerang milisi di Libya produksi Amerika Serikat.

Adapun pasukan Mesir di Libya berperan sebagai penyedia senjata dan tempat untuk melakukan serangan. Namun hal ini dibantah langsung oleh Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sisi. "Tidak ada pesawat tempur atau tentara Mesir di Libya yang berpartisipasi dalam operasi militer di sana", kata El-Sisi kepada kantor berita resmi negara.(Baca:Milisi Zintan Kuasai Bandara Libya )

Frederic Wehrey, mantan atase militer Amerika Serikat di Libya, mengatakan, ketika terjadi pemberontakan terhadap rezim Muammar Qadhafi tiga tahun lalu, Qatar dan Uni Emirat Arab aktif berperan di Libya. Qatar mendukung kelompok militan Islam, sementara Uni Emirat Arab mendukung milisi dari Kota Zintan yang lebih moderat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga saat ini, pihak yang bertanggung jawab dalam serangan udara di Tripoli masih menjadi misteri. Pasukan anti-Islam yang dipimpin oleh seorang mantan jenderal bernama Khalifa Heftir diduga sebagai pelakunya. Tetapi kemampuan militer mereka dianggap belum mampu melakukan serangan tersebut.

THE NEW YORK TIMES | VIQIANSYAH DENNIS

Baca juga:
Premium dan Solar Langka di Karanganyar
Yoshi Sudarso, Power Rangers Pertama Indonesia
Siapa Wakil Gubernur yang Diinginkan Ahok?
Koalisi Merah Putih Bakal Bubar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).