TEMPO.CO, Tripoli - Bandara internasional di Tunisia dan Mesir telah menghentikan sementara penerbangan ke dan dari Libya sejak Kamis, 21 Agustus 2014, waktu setempat. Penghentian ini berkaitan dengan kondisi keamanan di Tripoli yang tengah dilanda konflik.
Seperti dilansir Reuters, Jumat, 22 Agustus 2014, sebelumnya penerbangan dari Tunisia dan Mesir ke Libya beroperasi setiap hari. Sedikitnya 20 pesawat, menara, dan landasan pacu di bandara rusak akibat konflik yang terjadi sejak sebulan terakhir.
Saat ini Libya terpaksa menggunakan Bandara Matiga bagi warga di sana. Matiga relatif lebih kecil daripada bandara utama di Kota Tripoli. Ketika melakukan penerbangan dari Matiga, para penumpang sering melihat asap yang membubung tinggi ke langit di sekitar bandara utama di Tripoli.
Kelompok pemberontak, yang sebelumnya bersatu untuk menjatuhkan Muammar Qadhafi pada 2011, sekarang terlibat saling serang yang menyebar sampai ke wilayah ladang minyak di negara Afrika tersebut. Namun penerbangan dari Kota Tunis, Tunisia, dan dari Kota pelabuhan Alexandria di Mesir ke Kota Labraq dan Tobruk, timur Libya, tetap beroperasi normal.
Sementara itu, di Tripoli, dua kelompok dari Kota Zintan dan Misrata masih terus saling melancarkan serangan sebagai upaya mereka untuk menguasai ibu kota Libya tersebut. Krisis di Libya saat ini merupakan yang paling buruk sejak terakhir kali Libya harus mengalami pertumpahan darah ketika Qadhafi dijatuhkan dari posisinya sebagai presiden pada 2011. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara telah menarik duta besar dan warga negaranya dari Libya.
REUTERS | VIQINSAH DENNIS
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo
SBY Merasa Dituduh Merecoki Jokowi
Jokowi dan JK Mulai Silang Pendapat Soal Kabinet
Seusai Sidang MK, Adik Prabowo Mantu