TEMPO.CO, Johannesburg - Pemerintah Afrika Selatan melarang pendatang yang berasal dari Guiena, Liberia, dan Sierra Leone memasuki wilayahnya. Semua perjalanan yang menuju ke negara-negara Afrika Barat juga dilarang mengingat wabah ebola makin tak terkendali.
"Warga Afrika Selatan dari negara positif ebola akan diizinkan pulang jika sudah menjalani pemeriksaaan ketat," kata Kementerian Kesehatan, seperti dilaporkan BBC News, Kamis, 21 Agustus 2014.
Senegal juga menangguhkan penerbangan ke negara-negara yang positif terjangkit ebola. Kementerian Dalam Negeri Nigeria juga kembali menutup perbatasan dengan Guinea setelah wabah ebola dilaporkan sudah menjangkau ibu kota Conarky.
Sejumlah maskapai penerbangan seperti British Airways dan Emirates Airlines menghentikan penerbangan ke beberapa negara yang terkena dampak ebola. Padahal, hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan peringatan tentang larangan perjalanan. (Baca: Waspada Ebola, Ribuan Turis Asia Batal ke Afrika)
Afrika Selatan merasa diteror dengan kehadiran ebola di sejumlah negara tetangganya. Pekan lalu, pemerintah "ketakutan" saat ada warga Liberia dan Guinea yang tiba di negaranya. Namun, hingga sekarang negara itu masih bersih dari ebola.
Di sisi lain, Uni Afrika berencana mengirimkan tim khusus ke empat negara yang terkena dampak. Operasi ini akan dilakukan selama enam bulan dan melibatkan dokter relawan, perawat, dan tenaga medis.
"Operasi ini akan segera dijalankan. Kami menyediakan dana sekitar US$ 25 juta, sekitar Rp 293 miliar," kata pihak Uni Afrika dalam sebuah pernyataan.
RINDU P. HESTYA | BBC NEWS
Berita Lain:
Kasus Wartawan Foley, Obama: ISIS seperti Kanker
Wartawan Dipenggal ISIS, AS Luncurkan 14 Serangan
Penyebab AS Gagal Selamatkan James Foley dari ISIS